Kepala Daerah Wajib Penuhi Janji Kampanye Meski Ada Efisiensi Anggaran

Pakar kebijakan publik dari Universitas Andalas (Unand) Aidinil Zetra saat diwawancarai di Padang, Rabu (12/2/2025). -Foto : ANTARA -

"Kredibilitas seorang pemimpin sangat bergantung pada kemampuannya menepati janji. Jika kepala daerah gagal memenuhi komitmen politiknya, masyarakat akan merasa dikhianati, yang pada akhirnya bisa memicu ketidakpuasan dan protes sosial," paparnya.

Di sisi lain, Aidinil juga mengapresiasi beberapa kepala daerah di Indonesia yang mampu menjaga komitmen politik mereka meskipun menghadapi tantangan fiskal yang berat.

BACA JUGA:Pastikan Efisiensi Tak Potong ‘Otot’ : Terkait Penggerak Pemerintahan !

BACA JUGA:BKN Manfaatkan Penelitian BRIN : Desain Profil ASN 20 Tahun ke depan

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa dengan manajemen anggaran yang efektif dan inovasi kebijakan, janji politik tetap bisa direalisasikan.

"Ada kepala daerah yang mampu berinovasi, mengalokasikan anggaran secara efisien, dan tetap menjaga program prioritas mereka berjalan. Ini soal bagaimana pemimpin bisa berpikir kreatif dan strategis," tambahnya.

Dalam diskusi tersebut, Aidinil juga menyinggung pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran daerah. Ia menegaskan bahwa masyarakat berhak mengetahui bagaimana dana publik dikelola dan sejauh mana realisasi program yang dijanjikan.

"Transparansi adalah kunci untuk menjaga kepercayaan publik. Kepala daerah harus membuka akses informasi terkait anggaran dan kinerja pemerintahannya kepada masyarakat," tegas Aidinil.

Sementara itu, sejumlah peserta diskusi yang terdiri dari akademisi, aktivis, dan mahasiswa turut menyampaikan pandangan mereka.

Mereka sepakat bahwa kepala daerah harus mengedepankan integritas dan komitmen politik, serta tidak menjadikan efisiensi anggaran sebagai alasan untuk mengabaikan aspirasi rakyat.

"Kami berharap para pemimpin daerah tidak hanya fokus pada retorika politik saat kampanye, tetapi benar-benar memiliki rencana aksi yang jelas untuk merealisasikan janji-janjinya," ujar salah satu peserta diskusi.

Aidinil menutup diskusi dengan mengajak semua pihak, termasuk masyarakat sipil, untuk terus mengawasi kinerja kepala daerah dan mendorong terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik.

Ia percaya bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia akademik dapat menciptakan perubahan positif bagi pembangunan daerah.

"Pemerintahan yang efektif bukan hanya bergantung pada pemimpinnya, tetapi juga partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi dan memberi masukan konstruktif. Dengan demikian, janji politik tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar diwujudkan untuk kesejahteraan bersama," pungkasnya.

Dengan demikian, diskusi ini menjadi pengingat bahwa komitmen politik bukan sekadar formalitas kampanye, melainkan janji nyata yang harus diwujudkan demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan