Bawaslu: 83 Petugas Adhoc Meninggal Dunia di Pilkada tahun 2024
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja dalam Rapat Kerja yang digelar Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2).-Foto: Antara-
KORANPALPOS.COM - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI mencatat sebanyak 83 anggota adhoc dari Bawaslu meninggal dunia pada Pilkada serentak 2024.
Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam Rapat Kerja yang digelar Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2).
Dia juga mengatakan beberapa petugas pengawas pemilu (panwaslu) jatuh sakit selama pilkada.
"Kami sampaikan yang paling penting adalah dalam melaksanakan tugas dan fungsi terdapat pengawas adhoc kami 83 meninggal dunia, 19 petugas sakit berat, 31 petugas sakit ringan, 4 petugas cacat, 23 petugas luka berat, dan 45 luka ringan," kata Bagja.
Bagja mengungkapkan petugas yang meninggal tersebut mayoritas adalah panwaslu kelurahan/desa (PKD).
BACA JUGA:Usulkan Susun Instrumen Bersama Kemendagri : Untuk Evaluasi BUMD
BACA JUGA:Cabut Izin Kelola Hutan : Perintah Presiden Prabowo kepada Menhut Terhadap 18 Perusahaan
Dia menyampaikan petugas yang meninggal dunia mendapatkan santunan lebih dari Rp40 juta.
"Paling banyak terjadi pengawas adhoc di PKD. Bawaslu memberikan bantuan dalam bentuk BPJS dan santunan kerahiman diberikan bagi yang kecelakaan dan kematian," ujarnya.
Lebih lanjut, Bagja mengatakan selain mendapatkan santunan dari pemerintah bagi yang meninggal dunia Rp36 juta dan santunan pemakaman Rp10 juta, Bawaslu beberapa kali melakukan upaya yang dilegalkan melalui surat Ketua Bawaslu untuk bergotong-royong membantu pengawas pemilu yang meninggal dunia."Jadi, lebih dari Rp40an juta seharusnya," pungkas Bagja. (ant)