Jadikan Transportasi Publik Pilihan Warga Palembang : Terkait Kota Termacet ke-8 di Asia Tenggara !

Kondisi lalulintas di Kota Palembang yang padat dan kerab timbulkan macet. -Foto : Disway-

Selanjutnya Ho Chi Minh, Vietnam – 30 menit 14 detik ; setelah itu Kota Palembang, Indonesia – 27 menit 55 detik ; Surabaya, Indonesia – 26 menit 59 detik dan George Town, Malaysia – 26 menit 36 detik

Selain itu, beberapa kota besar di Asia Tenggara mengalami tingkat kemacetan yang tinggi karena pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan peningkatan infrastruktur jalan.

Palembang (Indonesia): Sebagai salah satu kota terbesar di Sumatera, Palembang mengalami kemacetan akibat pertumbuhan jumlah kendaraan dan proyek pembangunan infrastruktur yang masih berlangsung

Surabaya (Indonesia): Kota ini merupakan pusat ekonomi di Jawa Timur dengan aktivitas logistik yang tinggi, sehingga kerap mengalami kemacetan.

Sementara itu, sejumlah warga Kota Palembang yang dimintai tanggapan mengenai status kota mereka yang masuk dalam daftar ini, memberikan reaksi cukup beragam.

Beberapa warga mengungkapkan kekhawatirannya mengenai dampak kemacetan terhadap kualitas hidup mereka.

"Setiap hari saya merasa terjebak dalam kemacetan. Ke kantor yang biasanya hanya 30 menit, sekarang bisa memakan waktu hampir satu jam. Itu sangat mengganggu waktu produktif saya," ujar Ali, seorang pegawai swasta yang tinggal di kawasan Seberang Ulu, Senin (3/2).

Selain Ali, beberapa warga lainnya juga mengungkapkan rasa frustrasi yang sama.

"Kemacetan semakin parah, apalagi pada jam-jam sibuk.

Terkadang, saya harus berangkat lebih awal untuk menghindari terlambat.

Hal ini mempengaruhi waktu istirahat dan kegiatan keluarga," tambah Fina, seorang ibu rumah tangga asal Kemuning Palembang, 

Namun, tidak semua warga hanya mengeluh. Beberapa di antaranya melihat masalah kemacetan sebagai sesuatu yang perlu diatasi secara bersama-sama.

"Kemacetan memang jadi masalah utama, tapi saya berharap ada upaya lebih besar dari pemerintah untuk meningkatkan transportasi publik. Terutama dengan pembangunan jalan dan jalur transportasi massal yang lebih baik," kata Rudi, seorang pebisnis dari Ilir Barat II.

Harapan warga pun semakin besar terkait penyelesaian masalah kemacetan ini.

Mereka berharap agar pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung dapat lebih memperhatikan solusi jangka panjang, seperti memperluas jaringan jalan, memperbaiki sistem transportasi publik, dan memperkenalkan teknologi pengaturan lalu lintas yang lebih efisien.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan