Jonatan Akui Kurang Sabar di Final Indonesia Masters : Soroti Regenerasi Tunggal Putra !
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok saat melawan tunggal putra Jepang Kenta Nishimoto pada perempat final Daihatsu Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (24/1/2025).-Foto : Dokumen Palpos-
Ia menyebutkan beberapa nama seperti Alwi Farhan, Mohammad Zaki Ubaidillah, dan Yohanes Saut Marcellyno yang menurutnya perlu lebih banyak diberi kesempatan bermain di turnamen level tinggi.
"Misalnya seperti Alwi, Saut, Ubed, harus segera lebih banyak diberikan jam terbang. Jangan hanya melihat hasilnya dulu, kita beri jam terbang untuk mereka menghadapi pemain yang levelnya di atas mereka, untuk kemudian dievaluasi (penampilannya), dan harapannya bisa menumbuhkan kepercayaan diri mereka," jelas Jonatan.
Jonatan membagikan pengalamannya sendiri sebagai atlet yang terus dipromosikan meski harus memulai dari kualifikasi hingga akhirnya menembus level atas.
"Dulu saya juga seperti itu. Dengan tidak adanya senior, mau tidak mau harus di-push terus. Pelan-pelan. Melangkah dari kualifikasi, perlahan lalu masuk quarter final, dan seterusnya. Proses itu perlu ditumbuhkan kepada anak-anak, terlebih junior-junior saya," tambahnya.
Kekalahan di final Indonesia Masters 2025 tidak membuat Jonatan larut dalam kekecewaan.
Ia mengaku menjadikan hasil ini sebagai evaluasi dan persiapan untuk turnamen berikutnya, termasuk All England Open 2025 yang sudah di depan mata.
“Saya merasa gagal karena target awal saya pribadi dan pelatih ingin juara di Indonesia Masters. Dengan adanya kans hari ini, saya belum bisa memanfaatkannya dengan baik. Eksekusinya kurang baik,” ujar Jonatan.
Namun, ia optimistis bisa bangkit dan menatap turnamen selanjutnya dengan lebih percaya diri. "All England masih ada satu bulan lagi (untuk persiapan). Saya harap kepercayaan diri saya di lapangan bisa timbul dan menjadi suatu hal yang akan saya bawa di All England nanti," katanya.
Kegagalan Jonatan di final Indonesia Masters 2025 menambah daftar kekalahan bagi kontingen Indonesia.
Sebelumnya, ganda putra unggulan pertama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga gagal membawa pulang gelar setelah kalah dari pasangan Malaysia Man Wei Chong/Kai Wun Tee.
Indonesia yang menjadi tuan rumah akhirnya harus menerima kenyataan pulang tanpa satu pun gelar juara pada edisi kali ini.
Hal ini tentu menjadi perhatian bagi PBSI untuk mengevaluasi sektor-sektor yang memerlukan perbaikan, terutama di ganda putra dan tunggal putra.
Kekalahan ini, meski menyakitkan, menjadi pelajaran berharga bagi para atlet dan tim pelatih.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk penggemar bulutangkis Indonesia, diharapkan mampu membangkitkan semangat para atlet untuk tampil lebih baik di turnamen-turnamen mendatang.
Jonatan sendiri bertekad untuk memanfaatkan waktu persiapan sebelum All England dengan maksimal, sembari terus belajar dari kekalahannya di Indonesia Masters 2025.