Deddy Corbuzier dan Kontroversi Pernyataan : Anggota DPR Soroti Pelanggaran Militer !

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Jakarta,-Foto: Antara-

"Keluhan anak-anak dalam program MBG adalah bentuk pengawasan dan cikal bakal partisipasi anak-anak dalam pembangunan generasi unggul. Jika direspons dengan baik, partisipasi tersebut dapat menjadi bagian yang bermakna dalam program pembangunan," tulis KPAI dalam pernyataannya.

TB Hasanuddin juga menjelaskan bahwa status militer tituler, meskipun bersifat kehormatan, tetap mengikat pemegangnya pada aturan disiplin militer. Prajurit tituler diharapkan menjaga citra TNI dengan sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai prajurit sejati.

BACA JUGA:Full Masukan dari Masyarakat : DPR Pastikan Pengusulan RUU Minerba

BACA JUGA:Akhirnya APBD OKU Tahun Anggaran 2025 Disahkan

"Deddy Corbuzier harus memahami bahwa pangkat tituler yang diberikan kepadanya bukan hanya penghargaan, tetapi juga tanggung jawab. Sebagai seorang prajurit tituler, ia wajib mematuhi hukum disiplin militer sebagaimana prajurit lainnya," kata Hasanuddin.

Ia menekankan pentingnya figur publik seperti Deddy Corbuzier untuk berhati-hati dalam menyampaikan pendapat di ruang publik. Sebagai sosok yang memiliki pengaruh besar, setiap ucapan Deddy memiliki dampak yang luas, baik terhadap institusi TNI maupun masyarakat.

Pernyataan Deddy Corbuzier juga memicu perdebatan di media sosial. Sebagian warganet mendukung pandangannya, menganggap kritik tersebut sebagai pengingat bagi generasi muda untuk lebih bersyukur. Namun, sebagian lainnya menilai bahwa Deddy kurang sensitif terhadap konteks keluhan anak-anak, yang seharusnya dipandang sebagai masukan konstruktif untuk perbaikan program MBG.

"Deddy punya maksud baik, tetapi caranya menyampaikan kurang bijak. Sebagai figur publik, dia harus lebih memahami dampak ucapannya terhadap audiens," tulis salah satu pengguna Twitter.

BACA JUGA:DPR Setujui Kepala Daerah tak Bersengketa Dilantik 6 Februari 2025

BACA JUGA:Bahas Kerjasama Militer dengan Menhan China

Sementara itu, ada pula yang mempertanyakan apakah status militer tituler yang disandang Deddy masih relevan jika ia tidak memahami sepenuhnya etika militer.

Kasus ini menyoroti pentingnya pemahaman akan tanggung jawab sebagai prajurit tituler, terutama bagi figur publik yang kerap menjadi sorotan. Hasanuddin berharap agar polemik ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak, termasuk institusi militer dalam memberikan pangkat tituler.

Sementara itu, pihak Deddy Corbuzier belum memberikan tanggapan resmi terkait komentar dari TB Hasanuddin maupun KPAI.

Polemik ini menjadi peringatan bahwa setiap ucapan, terutama dari tokoh publik, harus disampaikan dengan penuh kehati-hatian. Sikap empati dan bijaksana sangat diperlukan dalam menyikapi persoalan yang melibatkan masyarakat luas, khususnya anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan