DKPP Sumsel Perketat Lalu Lintas Sapi : Antisipasi Penularan PMK !

Sentra ternak sapi di Kabupaten Banyuasin, Sumsel. -Foto : Roni-

Meningkatkan keamanan lalu lintas hewan ternak, Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Sumsel turut memperketat pengawasan di pelabuhan penyeberangan Tanjung Api-Api, Banyuasin, yang menjadi pintu utama pengiriman barang dan hewan ternak antara Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.

Kepala BKHIT Sumsel, Kostan Manalu, menegaskan bahwa setiap barang yang akan dilalulintaskan, terutama hewan ternak, hewan peliharaan, ikan, tumbuhan, dan produk turunannya, wajib dikarantina terlebih dahulu.

BACA JUGA:Asmar Wijaya Serukan Birokrasi OKI Dukung Program Bupati Terpilih

BACA JUGA:Kapolres Mura Terima Penghargaan Ombudsman RI atas Kepatuhan Pelayanan Publik

Semua hewan ternak yang akan dikirim antardaerah harus dilengkapi dokumen atau sertifikat kesehatan karantina.

"Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa hewan yang dilalulintaskan bebas dari PMK atau penyakit menular lainnya yang dapat berdampak serius pada sektor peternakan," jelas Kostan.

Meski upaya pengawasan dan vaksinasi terus dilakukan, tantangan dalam pengendalian PMK di Sumatera Selatan masih cukup besar. Populasi sapi dan kerbau yang tinggi, mencapai sekitar 300 ribu ekor, memerlukan langkah strategis yang melibatkan semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.

Selain itu, kondisi geografis Sumatera Selatan dengan banyak daerah pedesaan dan sentra peternakan yang tersebar, menuntut efisiensi dalam distribusi vaksin dan pengawasan kesehatan hewan.

BACA JUGA:Puluhan PPPK Paruh Waktu di Lubuklinggau Gelar Aksi, Pertanyakan Nasib dan Tuntut Kejelasan

BACA JUGA:Harga Cabai Melonjak, Petani Ogan Ilir Semakin Semangat Menanam

Musim hujan yang sedang berlangsung juga menjadi tantangan tambahan, karena kelembapan tinggi menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri dan virus, termasuk penyebab PMK.

Oleh karena itu, DKPP Sumsel mengingatkan pentingnya kebersihan kandang dan sanitasi sebagai langkah pencegahan tambahan.

 Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah salah satu penyakit hewan yang sangat menular dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi besar bagi peternak. Gejala PMK pada sapi dan kerbau meliputi demam, lesi pada mulut dan kuku, serta penurunan berat badan.

Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menyebabkan kematian, terutama pada hewan yang lebih muda.

Kerugian ekonomi yang diakibatkan PMK tidak hanya berasal dari kematian hewan, tetapi juga penurunan produktivitas, seperti susu dan daging, serta biaya pengobatan yang tinggi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan