Harga Cabai Melonjak, Petani Ogan Ilir Semakin Semangat Menanam
Petani panen cabai--Foto: Isro Antoni
OGANILIR, KORANPALPOS.COM. – Kenaikan harga cabai di pasaran membawa angin segar bagi petani di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Salah satu petani yang merasakan dampak positif ini adalah Sofyan, warga Desa Palem Raya, Kecamatan Indralaya Utara.
Ia semakin giat mengelola lahan cabainya dengan menanam dua jenis cabai, yakni cabai merah keriting dan cabai rawit besar yang dikenal sebagai cabai burung.
"Kalau selama ini kami rutin tiap tahun menanam cabai merah keriting di lahan sekitar 1/4 hektar ini. Tapi baru-baru ini kami juga coba tanam cabai burung, karena harganya di pasaran lebih tinggi," ujar Sofyan saat ditemui di lahan pertaniannya. Minggu, 19 Januari 2025.
BACA JUGA:Budidaya Ikan Nila Tanpa Aerator, Hemat Biaya dan Tetap Menguntungkan
BACA JUGA:Pelajar SMA Tewas Kecelakaan di Tikungan S Desa Penyandingan OKU
Harga cabai di pasaran saat ini memang sedang tinggi. Cabai merah keriting mencapai Rp70 ribu per kilogram, sementara cabai burung bahkan lebih mahal, yakni Rp80 ribu per kilogram.
Kenaikan ini menjadi motivasi tambahan bagi para petani untuk meningkatkan produksi mereka.
Sofyan mengakui bahwa pada awalnya ia ragu mencoba menanam cabai burung.
"Kami belum paham dengan karakteristik perawatan jenis ini. Tapi setelah panen pertama, hasilnya cukup memuaskan. Cabainya banyak, besar-besar, batangnya subur, dan pertumbuhannya baik," jelasnya.
Meski begitu, ia mengungkapkan ada tantangan berupa serangan penyakit daun keriting pada beberapa tanaman.
Saat ini, tanaman cabai burung Sofyan telah memasuki usia 90 hari setelah tanam (HST) dan siap panen.
BACA JUGA:Diduga Ada Konflik Keluarga : Pria Paruh Baya Asal Kabupaten PALI Terlantar di Prabumulih !
Dari sekitar 30 pohon cabai burung yang ditanamnya, hasil panennya jauh lebih banyak dibandingkan cabai merah keriting.