Kontemplasi Jelang 100 Hari Kabinet Merah Putih
Foto : ANTARA--
KORANPALPOS.COM - MENJELANG 100 hari kerja Kabinet Merah-Putih, ada beberapa hal penting yang kita catat tentang jejak langkah dan gagasan-gagasan Presiden Prabowo Subianto.
Kita beruntung mempunyai seorang presiden dan kepala negara yang tepat pada masa yang tepat, meskipun tantangan yang terbentang di dalam dan luar negeri terasa berat.
Tekad Presiden Prabowo untuk membersihkan birokrasi dan menjalankan pemerintahan yang kredibel perlu diapresiasi.
Ia tampaknya tulus melakukan perbaikan di berbagai bidang untuk mengangkat citra dan reputasi negara dan bangsa ini.
BACA JUGA:Nah Lho ! Belum Ada Pembahasan Jokowi-Gibran Merapat ke Golkar
BACA JUGA:Waduh ! Anggota DPRD OKU Nyaris Baku Hantam
Tekad yang kuat, jiwa yang patriotik, serta semangat yang berkobar-kobar Presiden Prabowo itu harus bisa diterjemahkan secara cepat dan tepat oleh para pembantunya ke dalam program-program aksi nyata bagi masyarakat yang setiap saat menilai kinerja presiden.
Pepatah lama mengatakan the devil is in the details. Saya teringat ucapan almarhum Jacob Oetama yang dulu mengatakan, "Orang Indonesia itu biasanya kalau sudah membuat rencana, disangkanya bahwa hasilnya sudah dicapai."
Ucapan tokoh pers nasional tersebut bisa menjadi pengingat bahwa ada jarak antara gagasan dengan realitas.
Jembatan penghubung antara gagasan dan realitas adalah management and leadership.
BACA JUGA:Proyeksikan Peningkatan Biaya Belanja Pertahanan
BACA JUGA:Ketua Umum PBB Bidik Suara Anak Muda pada Pemilu 2029
Begawan manajemen terkemuka Peter F. Drucker berkata bahwa tidak ada negara yang miskin, yang ada hanyalah negara-negara yang tidak dikelola dengan baik.
Untuk mengelola negara dengan baik, maka pendekatan politik saja tidaklah cukup, perlu pendekatan manajemen.