Daftar 15 Pekerjaan yang Bakal Booming di Tahun 2030, Apa Saja ?

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Rabu , 08 Jan 2025 - 11:42

Pekerja menyusun produk yang akan dipajang di galeri UMKM Rumah Edukasi Kenanga di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (9/10/2024)-FOTO : ANTARA-

3. Pengembangan aplikasi dan perangkat lunak

4. Pekerja bangunan

5. Penjual toko

6. Pengolahan makanan

7. Supir

8. Perawat

9. Pelayan restoran

10. Manajer operasi dan general

11. Pekerjaan sosial dan konseling

12. Manajer proyek

13. Tenaga pendidik universitas

14. Tenaga pendidik sekolah menengah

daftar 15 pekerjaan yang bakal booming di tahun 2030, apa saja ?                            koranpalpos.com - world economic forum (wef) mempublikasikan laporan penting mengenai dinamika dunia kerja di masa depan.
dalam laporan tersebut, wef mengidentifikasi 15 jenis pekerjaan yang diproyeksikan akan tumbuh pesat hingga tahun 2030.
seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan masyarakat global.
baca juga:biaya haji 2025 turun : diharapkan tidak menurunkan kualitas pelayanan !
baca juga:pemprov sumsel apresiasi capaian ogan ilir di usia 21 tahun
di sisi lain, laporan ini juga mencatat 15 pekerjaan lain yang diperkirakan akan menurun atau bahkan tergantikan akibat digitalisasi dan otomatisasi.
menurut till leopold, head of work, wages, and job creation di wef, hingga tahun 2030, sekitar 78 juta peluang kerja baru akan terbuka, terutama di sektor teknologi, data, dan kecerdasan buatan.
selain itu, bidang kesehatan, pendidikan, dan jasa pengiriman juga akan mengalami lonjakan permintaan.
baca juga:pemprov sumsel luncurkan gerakan tanam cabai dan bawang merah serentak 2025 
baca juga:program makan bergizi gratis siap dimulai di 190 titik 26 provinsi : cek daerahmu !
berikut adalah daftar 15 pekerjaan yang memiliki prospek cerah di masa depan:
1. sektor pertanian
2. jasa pengiriman barang
baca juga:kisah sukses ferry : pedagang bakso yang membangun jalan untuk kampung halaman
baca juga:bandar negara ditargetkan jadi kabupaten baru pemekaran lampung selatan : ini wilayah yang bergabung !
3. pengembangan aplikasi dan perangkat lunak
4. pekerja bangunan
5. penjual toko
baca juga:bandara smb ii palembang segera kembali jadi bandara internasional
baca juga:pengawasan lemah : truk kontainer masih langgar parkir !
6. pengolahan makanan
7. supir
8. perawat
9. pelayan restoran
10. manajer operasi dan general
11. pekerjaan sosial dan konseling
12. manajer proyek
13. tenaga pendidik universitas
14. tenaga pendidik sekolah menengah
15. asisten perawatan pribadi
lonjakan kebutuhan di sektor-sektor ini disebabkan oleh perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumsi masyarakat, seperti meningkatnya permintaan terhadap jasa berbasis teknologi dan layanan kesehatan.
namun, tidak semua sektor mengalami pertumbuhan.
digitalisasi dan otomatisasi akan menggantikan banyak pekerjaan manual dan administratif. hingga tahun 2030, sekitar 92 juta pekerjaan diproyeksikan hilang.
berikut adalah 15 pekerjaan yang paling terancam tergantikan:
1. kasir dan petugas tiket
2. asisten administrasi dan sekretaris eksekutif
3. petugas pembersih gedung
4. petugas pencatat bahan dan stok
5. sektor percetakan
6. pekerja akuntansi, pembukuan, dan pencatatan gaji
7. akuntan dan auditor
8. petugas transportasi dan kondektur
9. petugas keamanan
10. teller bank
11. petugas entry data
12. petugas pelayanan konsumen (customer service)
13. desainer grafis
14. manajer administrasi dan pelayanan bisnis
15. petugas klaim, investigasi, dan pemeriksa
banyak dari pekerjaan ini cenderung tergantikan oleh perangkat lunak otomatis atau teknologi berbasis kecerdasan buatan (ai).
wef juga mencatat adanya kebutuhan keterampilan baru untuk menghadapi perubahan dunia kerja.
setidaknya ada 10 keterampilan utama yang menjadi fokus pengembangan di era ini, yaitu:
1. kecerdasan buatan dan big data
2. keamanan siber
3. literasi teknologi
4. pemikiran kreatif
5. adaptif
6. rasa ingin tahu
7. kepemimpinan
8. manajemen manusia
9. pemikiran analitis
10. pengelolaan lingkungan hidup
menurut laporan yang melibatkan lebih dari 1.000 perusahaan di seluruh dunia, hampir 40 persen keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan mengalami perubahan.
sementara itu, 63 persen pengusaha mengidentifikasi kesenjangan keterampilan sebagai hambatan utama dalam transformasi bisnis mereka.
teknologi seperti kecerdasan buatan, big data, dan keamanan siber menjadi bidang yang mengalami pertumbuhan pesat.
namun, wef menekankan pentingnya mengombinasikan keahlian teknologi dengan pola pikir yang fleksibel, kreatif, dan adaptif.
kemampuan berpikir kritis dan kolaborasi akan menjadi kunci untuk tetap relevan di pasar kerja.
menurut till leopold, pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama untuk menghadapi tantangan ini.
"sekarang adalah waktunya bagi dunia usaha dan pemerintah untuk berinvestasi pada keterampilan dan membangun tenaga kerja global yang adil dan tangguh," ungkapnya.
dengan melakukan investasi besar-besaran pada pelatihan tenaga kerja, kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem kerja yang mendukung perkembangan teknologi sekaligus mengurangi dampak pengangguran akibat otomatisasi.
laporan wef memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana dunia kerja akan berubah drastis dalam satu dekade mendatang.
meskipun terdapat tantangan besar berupa pengurangan pekerjaan di sektor-sektor tertentu, peluang besar di sektor baru juga menjanjikan perkembangan ekonomi yang lebih inklusif.
namun, untuk memaksimalkan manfaat dari transformasi ini, semua pihak harus bekerja bersama untuk memastikan bahwa tenaga kerja global memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa depan.