Terbentuk di Provinsi Sumsel : Kanwil Kemenkum, Imigrasi, dan Pemasyarakatan

KORANPALPOS.COM - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum, Kanwil Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi, serta Kanwil Ditjen Pemasyarakatan di Sumatera Selatan mulai terbentuk hasil transformasi dari Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Hal itu terungkap pada apel bersama tiga kanwil tersebut di Aula Musi Lantai III eks Kanwil Kemenkumham Sumsel, di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (3/1). Kemenkumham telah bertransformasi menjadi satu Kementerian Koordinator yakni Kemenko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan.

Kemenko itu membawahi tiga kementerian baru yakni Kementerian Hukum, Kementerian HAM, serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Dalam struktur pimpinan tinggi kementerian baru itu posisi Kakanwil Kementerian Hukum (Kemenkum) Sumsel dijabat Agato PP Simamora.

BACA JUGA:KAI Angkut 10.036 Penumpang di awal Tahun Baru 2025

BACA JUGA:Pemkot Palembang Targetkan 2,5 Juta Wisatawan

Kakanwil Ditjen Imigrasi Sumsel dijabat Sigit Setiawan dan Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Sumsel dijabat Pudjiono Gunawan.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Sumsel Agato PP Simamora pada sambutan perdananya menyapa jajaran pegawai serta Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT).

"Apel ini sekaligus menjadi momentum perkenalan para Pimti Kanwil Kemenkum Sumsel, serta Kanwil Ditjen Imigrasi dan Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Sumsel," ujar Agato.

Agato menjelaskan bahwa di masa transisi ini seluruh arahan maupun kebijakan yang ditetapkan dari pusat harus diterima dan diinternalisasi dengan positif.

Segala permasalahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kementerian baru di provinsi ini untuk segera dilaporkan ke pimpinan agar diselesaikan bersama.

BACA JUGA:Wisata ke Palembang Diawal 2025 Auto Pesta Buah Durian

BACA JUGA:Kemenag Sumsel Sumbang 44 Kantong Darah untuk PMI

"Meski kita terpisah dengan berbagai jabatan serta susunan organisasi dan tata kerja (SOTK) baru, kita masih satu visi dalam menjalankan tugas fungsi. Saya ingin semua dalam keadaan guyub bersatu padu, sehingga tidak terkotak-kotak dan mengutamakan kebersamaan,” kata Agato.