Usulan Crossing PT RMK Bakal Berbuntut Panjang
Makmur, tokoh masyarakat Gunung Megang,-Foto : Fahrozi-
"Kemarin sudah saya peringatkan untuk serius menangani persoalan izin melintas angkutan batu bara ini," ujarnya.
Sebab, kata dia, dalam permasalahan tersebut perlu dipahami bahwa untuk saat ini kondisi Muara Enim dan warganya sangat memprihatinkan selalu timbul gejolak dampak debu batu bara, mobilitas angkutan batu bara kerap menimbulkan kecelakaan yang terus bertambah, parkir sembarangan sehingga menjadi persoalan serius di Kabupaten Muara Enim.
BACA JUGA:Salamun Ditemukan Tak Bernyawa di Bawah Pohon Durian : Polisi Sebut Ini Penyebab Kematian Korban !
"Saya sangat tidak setuju dengan adanya dispensasi melintasnya angkutan batu bara di jalan umum khususnya jalan kabupaten," tegas Kasman.
Dirinya menyesalkan sikap pemerintah karena belum selesai persoalan PT Duta Bara Utama (DBU) yang melintas di dalam kota, sekarang Pemkab Muara Enim sibuk ingin memberikan izin pada PT RMK yang seharusnya dikaji dulu dengan seksama.
Kasman mengaku tidak anti dengan investor, namun rakyat Muara Enim ini ke depan bagaimana nasibnya "Bayangkan kita mau sekolah makan debu, mau beli nasi goreng makan debu, mau ke kantor makan debu. Coba pertimbangkan kembali terkait upaya pemberian dispensasi itu," ujarnya.
Coba pejabat-pejabat ini berkendara di malam hari, dari Simpang Kepur, Simpang Muara Meo, Jembatan Enim II menuju kabupaten Lahat itu semrawutnya minta ampun dan belum lagi dampak debu hitam yang ditumbulkan oleh angkutan batu bara, agar pemerintah tidak main beri izin.
BACA JUGA:Pemkab OKU Timur Pastikan Persediaan Sembako Aman Selama Natal dan Tahun Baru
BACA JUGA:5 Warga Binaan Lapas Martapura Terima Remisi Natal 2024
"Saya juga memperhatikan bagaimana kinerja tim yang dibentuk untuk menertibkan jalan SMB II waktu itu sekarang kemana. Angkutan batu bara masih parkir sembarangan di jalan tersebut, apa tidak bisa memberikan solusi untuk masyarakat, agar bisa hidup tenang dan sehat," tanya Kasman.
Kasman menegaskan bahwa dirinya tidak akan tinggal diam untuk persoalan angkutan batu bara. Menurutnya Muara Enim sudah darurat angkutan batu bara, pemerintah perlu memperketat peraturan yang ada demi kenyamanan rakyat.
Sementara itu, Public Relation Specialist PT RMK Caecilia Brahmana ketika dikonfirmasi belum memberikan tanggapan terhadap persoalan yang menimpa warga tersebut.