Studi Baru Ungkap Preferensi Wisatawan Indonesia : Fokus Destinasi Alam, Keterjangkauan, dan Keberlanjutan !
Wisatawan berjalan di antara pepohonan mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta, Sabtu (7/12/2024)-FOTO : ANTARA-
BACA JUGA:Air Terjun Napal Lintang : Pesona Alam Tersembunyi di Muara Enim !
Faktor kenyamanan dan keterjangkauan menjadi alasan utama di balik keputusan ini.
Beberapa destinasi populer di Indonesia seperti Bali, Lombok, dan Yogyakarta terus menjadi magnet bagi wisatawan lokal, tidak hanya karena keindahan alamnya tetapi juga karena aksesibilitas dan fasilitas yang memadai.
"Liburan domestik memberikan fleksibilitas lebih besar bagi wisatawan Indonesia, baik dari segi biaya maupun pengalaman," ungkap Caesar Indra, Presiden Traveloka.
BACA JUGA:8 Destinasi Liburan Sekolah: Serunya Wisata Ke Mana?
BACA JUGA:Menikmati Senja di Danau Batanghari Siku : Destinasi Wisata Tersembunyi di Kabupaten PALI !
Dalam memilih akomodasi dan destinasi, sebanyak 46 persen wisatawan Indonesia mengutamakan keterjangkauan harga.
Selain itu, 34 persen responden mengatakan bahwa promosi dan diskon memainkan peran penting dalam memengaruhi keputusan mereka.
Penawaran seperti harga spesial, bundling tiket dan akomodasi, atau diskon musiman menjadi strategi yang sangat efektif dalam menarik minat pasar.
Media sosial menjadi salah satu sumber informasi utama bagi wisatawan Indonesia, dengan 56 persen responden menggunakan platform ini untuk mencari ide perjalanan.
Selain itu, 53 persen wisatawan memanfaatkan aplikasi perjalanan seperti Traveloka atau Agoda untuk memesan tiket dan akomodasi.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata wilayah Asia Pasifik, di mana hanya 42 persen wisatawan yang menggunakan media sosial dan 40 persen memanfaatkan aplikasi perjalanan digital.
Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi di sektor pariwisata Indonesia telah berkembang pesat, didorong oleh penetrasi internet yang tinggi dan kemudahan akses teknologi.
Keberlanjutan menjadi salah satu aspek penting dalam perencanaan liburan wisatawan Indonesia.
Sebanyak 86 persen responden menyatakan bahwa mereka mempertimbangkan keberlanjutan, angka yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata regional sebesar 80 persen.