Warga Keluhan Jalan Rusak, Macet hingga Polusi Akibat Angkutan Batu Bara
Oktaviansyah anggota DPRD Sumsel mendengarkan aspirasi warga dalam reses tahap I 2024-Foto : Dokumen Palpos-
LAHAT - Warga Kabupaten Lahat kembali mengeluhkan masalah klasik yang seolah tak kunjung usai. Dari kemacetan, jalan rusak, hingga debu yang menyelimuti rumah rumah menduduk, akibat angkutan batu bara.
Semua ini menjadi keluhan utama yang disampaikan warga saat anggota DPRD Sumsel dari Dapil VII, M. Oktaviansyah, ST., MM, di berbagai wilayah di Kabupaten Lahat.
Selama masa reses 2-9 Desember 2024, Oktaviansyah turun ke lapangan, guna mendengar langsung jeritan hati warga dari berbagai kecamatan seperti Lahat Selatan, Merapi Timur, Kikim Selatan, hingga Kota Agung.
BACA JUGA:Disambut Antusias, Alfrenzi Panggarbesi Aktif Serap Aspirasi Warga
BACA JUGA:Ade Kurniawan Dengarkan Aspirasi Warga Empat Lawang
Aspirasi demi aspirasi mengalir, membuktikan bahwa keberadaan angkutan batu bara masih menjadi momok utama masyarakat setempat.
Di wilayah Merapi, warga mengeluhkan dampak angkutan batu bara yang mendominasi jalan umum.
Meski kemacetan sudah berkurang dibandingkan beberapa tahun lalu, namun keberadaan truk-truk besar masih meresahkan.
BACA JUGA:Wujudkan Harapan Rakyat, Abdul Fikri Yanto S,Th.I.,M.Ag Serap Aspirasi hingga ke Desa-desa
BACA JUGA:Anggota DPRD Sumsel Reses di SMA IT Bina Ilmi dan FH Unsri
“Satu truk rusak saja, bisa menimbulkan kemacetan panjang,” ujar Oktaviansyah yang kerap disapa Engga, menyampaikan keresahan warga.
Tak hanya kemacetan, polusi debu akibat lalu-lalang kendaraan pengangkut batu bara juga menjadi persoalan serius.
Warga mengkhawatirkan dampak kesehatan jangka panjang akibat udara yang terus tercemar.
BACA JUGA:Ketimpangan Fasilitas di Sekolah Desa dan Kota Jadi Sorotan DPRD Sumsel