Kiat Bantu Anak Mempunyai Lingkungan Pertemanan yang Positif

Reporter: Dahlia |

Editor: Maryati |

Minggu , 15 Dec 2024 - 21:24

Ilustrasi keluarga bahagia dengan anak yang sehat.-Foto : ANTARA-

Gisella menekankan bahwa orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam membentuk hubungan sosial yang sehat.

"Orang tua, pihak sekolah, atau orang-orang terdekat dapat menjadi role model bagi anak agar mereka tahu bagaimana cara menjalin relasi sosial yang sehat," ujarnya.

Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menunjukkan cara berkomunikasi yang baik, menghargai perbedaan, dan membina hubungan yang penuh empati.

Ini juga berlaku untuk interaksi dalam dunia maya, di mana anak-anak sering berkomunikasi melalui media sosial.

Selain memberikan contoh, anak-anak juga perlu dilengkapi dengan informasi tentang keamanan dalam pertemanan.

Gisella menyarankan agar orang tua memberi tahu anak-anak tentang tanda-tanda orang yang mencurigakan atau perilaku yang membuat mereka merasa tidak aman.

"Anak perlu dibekali informasi mengenai akses perlindungan yang bisa mereka dapatkan jika merasa terancam," kata Gisella.

Pendidikan tentang keselamatan sosial ini tidak hanya berlaku di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya, mengingat banyak anak yang kini menghabiskan waktu berinteraksi di platform digital.

Gisella menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas online anak dan memastikan mereka tahu cara melindungi diri di internet.

Untuk memastikan anak berada dalam lingkungan pertemanan yang positif, orang tua juga perlu mendengarkan cerita anak dengan penuh perhatian.

Gisella menyarankan agar orang tua tidak hanya memberi arahan atau peraturan, tetapi juga memberikan kesempatan kepada anak untuk berbagi pengalaman mereka.

"Anak perlu diberikan kesempatan untuk berbicara tentang pengalaman pertemanan mereka sehari-hari. Dengan mendengarkan cerita mereka, orang tua dapat membantu anak memproses perasaan dan memberikan saran-saran yang bermanfaat," ujar Gisella.

kiat bantu anak mempunyai lingkungan pertemanan yang positif                            koranpalpos.com - psikolog anak dan remaja, gisella tani pratiwi, membagikan sejumlah kiat penting bagi orang tua untuk membantu anak-anaknya membangun lingkungan pertemanan yang positif.
hal ini bertujuan agar anak-anak dapat terhindar dari perilaku berisiko, termasuk tindakan atau perilaku seksual yang tidak diinginkan.
menurut gisella, perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan pertemanannya.
oleh karena itu, orang tua berperan sangat penting dalam memberikan bimbingan kepada anak-anak untuk membentuk hubungan yang sehat dengan teman-teman mereka.
baca juga:pola hidup sehat kunci memiliki kulit cerah 
baca juga:serai: lebih dari sekadar pelengkap masakan
ini berlaku baik di dunia nyata maupun dunia maya.
salah satu langkah pertama yang perlu dilakukan orang tua adalah membantu anak memahami dirinya sendiri.
"anak perlu memahami dirinya terlebih dahulu untuk dapat memilah dan mengolah relasi sosialnya. ini adalah dasar untuk melatih insting dan pemahaman tentang relasi sosial yang aman serta berbahaya," ujar gisella saat dihubungi antara di jakarta.
pemahaman diri ini akan membantu anak untuk lebih sadar dalam memilih teman dan menjalani hubungan sosial yang sehat.
baca juga:pohon kapuk dapat mengobati asma, diare dan sembelit 
baca juga:biji selasih: si kecil dengan segudang manfaat untuk kesehatan
misalnya, anak akan lebih mudah mengenali perasaan tidak nyaman dalam pertemanan dan tahu bagaimana cara menghadapinya.
selain membangun pemahaman diri, peran orang tua, sekolah, dan orang-orang terdekat sangat penting.
gisella menekankan bahwa orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam membentuk hubungan sosial yang sehat.
"orang tua, pihak sekolah, atau orang-orang terdekat dapat menjadi role model bagi anak agar mereka tahu bagaimana cara menjalin relasi sosial yang sehat," ujarnya.
baca juga:brem dapat meningkatkan kadar hormon dan menyehatkan kulit 
baca juga:perawatan lupus pada usia lanjut dengan pengentalan darah
anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya.
oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menunjukkan cara berkomunikasi yang baik, menghargai perbedaan, dan membina hubungan yang penuh empati.
ini juga berlaku untuk interaksi dalam dunia maya, di mana anak-anak sering berkomunikasi melalui media sosial.
selain memberikan contoh, anak-anak juga perlu dilengkapi dengan informasi tentang keamanan dalam pertemanan.
gisella menyarankan agar orang tua memberi tahu anak-anak tentang tanda-tanda orang yang mencurigakan atau perilaku yang membuat mereka merasa tidak aman.
"anak perlu dibekali informasi mengenai akses perlindungan yang bisa mereka dapatkan jika merasa terancam," kata gisella.
pendidikan tentang keselamatan sosial ini tidak hanya berlaku di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya, mengingat banyak anak yang kini menghabiskan waktu berinteraksi di platform digital.
gisella menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas online anak dan memastikan mereka tahu cara melindungi diri di internet.
untuk memastikan anak berada dalam lingkungan pertemanan yang positif, orang tua juga perlu mendengarkan cerita anak dengan penuh perhatian.
gisella menyarankan agar orang tua tidak hanya memberi arahan atau peraturan, tetapi juga memberikan kesempatan kepada anak untuk berbagi pengalaman mereka.
"anak perlu diberikan kesempatan untuk berbicara tentang pengalaman pertemanan mereka sehari-hari. dengan mendengarkan cerita mereka, orang tua dapat membantu anak memproses perasaan dan memberikan saran-saran yang bermanfaat," ujar gisella.
hal ini juga akan memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak, serta memungkinkan orang tua untuk mengetahui lebih jauh bagaimana anak berinteraksi dengan teman-temannya.
gisella juga mengingatkan orang tua untuk memberikan kebebasan kepada anak dalam memilih teman dan mengungkapkan pendapat mereka.
"sehingga anak tahu bahwa dalam konteks sosial di luar keluarga, mereka dapat mengungkapkan pendapatnya, menjadi diri mereka sendiri, dan kadang berbeda pendapat atau menolak hal-hal yang tidak baik menurut mereka," tambahnya.
memberikan ruang bagi anak untuk berbicara dan membuat keputusan akan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
anak yang merasa didengar dan dihargai akan lebih mampu mengelola hubungan sosial dengan bijak dan tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang negatif.
lingkungan sekolah juga memegang peranan penting dalam pembentukan pertemanan anak.
selain bimbingan dari orang tua, anak juga belajar banyak dari teman-temannya di sekolah.
oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk menciptakan suasana yang mendukung pertemanan yang positif.
ini termasuk kegiatan sosial, program pendidikan karakter, serta fasilitas untuk menumbuhkan rasa saling menghargai antar siswa.
membangun lingkungan pertemanan yang positif untuk anak bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat penting untuk kesehatan mental dan emosional mereka.
orang tua, sekolah, dan lingkungan sekitar perlu bekerja sama untuk mendukung anak-anak dalam menjalin hubungan sosial yang sehat dan aman.
dengan memberikan contoh yang baik, mendengarkan cerita anak, serta mengedukasi mereka tentang keselamatan sosial, anak-anak akan lebih siap menghadapi tantangan sosial dan menjauhi pengaruh negatif, termasuk perilaku berisiko.
dengan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri, bertanggung jawab, dan memiliki hubungan sosial yang sehat, baik di dunia nyata maupun dunia maya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 16 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan