6.000 Lahan di Ogan Ilir Akan Disiapkan : Dukung Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo !

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, saat melakukan kunjungan kerja ke Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan-foto : Isro Antoni-

KORANPALPOS.COM – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka memastikan program optimalisasi lahan (oplah) dan cetak sawah berjalan maksimal. 

Kunjungan ini sekaligus menjadi kickoff program Cetak Sawah Rakyat (CSR) yang menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian.

Dalam kunjungannya, Wamentan meninjau langsung calon lokasi cetak sawah di Desa Arisan Jaya, Kecamatan Pemulutan Barat, serta Desa Simpang Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, kemarin, Selasa (3/12).

“Potensi Sumsel sangat besar, memiliki jutaan hektar lahan rawa yang belum optimal. Dengan program ini, kita pastikan Sumsel maju dan berjalan sesuai arahan Presiden,” ujar Sudaryono.

BACA JUGA:Keluarga Almarhum Hamsi Protes Jaksa Hanya Tuntut Mantan Kades 1,5 Tahun : Begini Penjelasan Kejari

BACA JUGA:Pj Bupati OKI Ajak ASN Serap Beras Petani Lokal

Program cetak sawah dan oplah ini bukan sekadar inisiatif biasa, tetapi juga akan dilombakan di tingkat nasional bersama 12 provinsi lainnya. 

Sudaryono menargetkan Sumatera Selatan mampu menjadi juara dengan mencetak 150 ribu hektar sawah baru dan optimalisasi 106 ribu hektar lahan.

“Saya diberi tugas khusus untuk wilayah Sumsel, dan tidak ada kata lain selain harus juara. Program ini akan mengubah potensi besar menjadi hasil nyata,” tambahnya.

Saat berada di lapangan, Sudaryono bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memantau calon lahan cetak sawah seluas 6.000 hektar di wilayah Pemulutan. 

BACA JUGA:Ratusan Hektar Kebun Karet di Desa Jungai Tak Produktif Lagi

BACA JUGA:DPR RI Dorong Digitalisasi dan Peningkatan Layanan Pendaftaran Tanah di Prabumulih

Kunjungan dimulai dari Desa Arisan Jaya, kemudian dilanjutkan ke Desa Simpang Pelabuhan Dalam, tempat lahan rawa yang berhasil diubah menjadi sawah produktif.

“Dulunya rawa, tetapi setelah sistem pengairan diatur, kini padi bisa tumbuh subur,” ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan