Martabak Telur : Kuliner Favorit yang Menggugah Selera dan Sarat Tradisi
Martabak telur, si gurih nan renyah yang selalu bikin ketagihan Dari sejarah panjangnya hingga inovasi modern, martabak telur tetap jadi favorit untuk dinikmati kapan saja-Foto: instagram@resep_camilankue-
Adonan ini diolah hingga elastis dan kemudian digilas hingga sangat tipis.
Kulit martabak ini diisi dengan campuran telur, daging cincang (biasanya daging sapi atau ayam), bawang merah, daun bawang, dan bumbu rempah yang khas.
BACA JUGA:Sambal Cabe Hijau: Pedas Segar yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Paprika: Sayuran Warna-Warni dengan Segudang Manfaat
Proses memasaknya cukup menarik untuk dilihat. Setelah kulit martabak diisi, adonan dilipat membentuk persegi panjang atau kotak dan digoreng di atas wajan datar yang berisi minyak panas.
Hasilnya adalah kulit martabak yang renyah di luar dengan isian yang lembut dan penuh rasa di dalam.
Seiring berjalannya waktu, martabak telur mengalami berbagai inovasi.
Selain isian daging cincang, beberapa penjual menawarkan varian dengan tambahan keju, kornet, sosis, atau bahkan rendang.
Ada pula martabak telur mini yang cocok untuk porsi individu dan martabak telur jumbo untuk keluarga.
Inovasi lainnya terlihat dari variasi saus atau pelengkap yang disajikan bersama martabak telur.
Jika dahulu hanya menggunakan acar mentimun dan cabai rawit, kini martabak telur sering disajikan dengan saus kari, sambal pedas, atau saus keju untuk menambah cita rasa.
Martabak telur sering dijadikan menu makan malam atau camilan saat berkumpul bersama teman dan keluarga.
Penjual martabak biasanya ramai dikunjungi mulai sore hingga malam hari, menciptakan suasana khas di sekitar gerobak mereka.
Kebiasaan ini menjadi bagian dari budaya kuliner malam masyarakat Indonesia.
Dalam beberapa acara, seperti perayaan ulang tahun, pengajian, atau buka puasa bersama, martabak telur juga kerap hadir sebagai sajian yang dinikmati bersama.