Asal Usul dan Sejarah Desa Lais Musi Banyuasin : Perjalanan dari Talang Menjadi Desa yang Mandiri !
Sejarah lengkap Desa Lais Kabupaten Musi Banyuasin dari Talang hingga desa mandiri-Foto: Dokumen Palpos-
BACA JUGA:Jejak Keturunan Puyang Serunting : Tradisi dan Ciri Khas yang Terjaga di Kedurang Bengkulu Selatan !
Sementara itu, Rompok Talang Lais II, yang kini menjadi Dusun II Simpang Petaling dan Jeramba Terap, dihuni oleh warga yang sebagian besar berasal dari Desa Petaling.
Rompok Bonot, yang kini menjadi Desa Lais Utara, meroupakan tempat tinggal petani asal Desa Epil.
Pembagian ini masih dapat dirasakan hingga kini, dengan karakteristik dan ciri khas desa asal yang melekat pada masyarakat di setiap dusun.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Suku Komering : Tradisi, Adat Istiadat dan Rumah Tradisional yang Unik !
Nama Lais sendiri memiliki asal-usul yang tidak kalah menarik.
Konon, nama ini diambil dari nama sebuah sungai kecil yang mengalir di sekitar talang. Sungai Lais, yang merupakan anak sungai dari Sungai Batang Hari Leko, dikenal kaya akan ikan lais.
Selain itu, juga berbagai jenis ikan lain yang menjadi sumber penghidupan masyarakat kala itu.
Hingga kini, Sungai Lais masih dikenal luas oleh masyarakat setempat, bahkan menjadi bagian penting dalam sejarah desa ini.
Perjalanan Desa Lais untuk mendapatkan status sebagai desa yang resmi diakui secara administratif memakan waktu yang cukup panjang.
Pada awal tahun 1970-an, Desa Lais dikenal dengan nama Talang Pinang.
Barulah pada masa kepemimpinan Kriya Sukri, nama Talang Pinang berganti menjadi Desa Lais. Kriyo Sukri kemudian digantikan oleh Kriyo Hamid Hud, dan di bawah kepemimpinan kedua tokoh ini, Desa Lais terus berkembang.
Desa Lais resmi menjadi desa pada tahun 1981, dipimpin oleh Kepala Desa pertama bernama Sakunang Tholib.
Di bawah kepemimpinan beliau yang berlangsung selama delapan tahun, Desa Lais mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam berbagai bidang, terutama dalam hal infrastruktur dan administrasi desa.