Update ! Kurs Rupiah 23 Oktober 2024 : Melemah 38 Poin Menjadi Rp15.605 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah per 23 Oktober 2024-Foto : Dokumen Palpos-
Ketika inflasi naik, biaya hidup juga meningkat, sementara pendapatan masyarakat cenderung stagnan. Kondisi ini dapat mengurangi konsumsi masyarakat yang merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia.
Meskipun rupiah mengalami pelemahan dalam beberapa hari terakhir, prospek jangka panjang nilai tukar rupiah masih sangat bergantung pada sejumlah faktor, baik domestik maupun global.
Beberapa analis memperkirakan bahwa tekanan terhadap rupiah mungkin masih akan berlanjut selama ketidakpastian global, terutama terkait kebijakan moneter The Fed dan kondisi geopolitik, masih tinggi.
Namun, di sisi lain, ada harapan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh Bank Indonesia, seperti intervensi pasar dan kebijakan suku bunga, akan mampu meredam pelemahan lebih lanjut.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat memperkuat sektor-sektor ekonomi yang berorientasi ekspor, sehingga dapat meningkatkan penerimaan devisa dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Penting juga bagi Indonesia untuk terus mendorong diversifikasi ekonomi, termasuk melalui pengembangan sektor manufaktur dan digital, yang dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas.
Dengan demikian, perekonomian Indonesia dapat lebih tahan terhadap guncangan eksternal yang sering kali menyebabkan fluktuasi nilai tukar rupiah.
Nilai tukar rupiah yang melemah 38 poin terhadap dolar AS mencerminkan dinamika ekonomi global dan domestik yang kompleks.
Faktor-faktor seperti kebijakan The Fed, ketidakpastian global, dan fluktuasi harga komoditas mempengaruhi pergerakan kurs rupiah.
Di sisi domestik, inflasi, defisit transaksi berjalan, dan intervensi Bank Indonesia juga turut memengaruhi nilai tukar rupiah.
Meski ada tantangan, langkah-langkah kebijakan yang tepat dari otoritas moneter dan pemerintah diharapkan dapat menjaga stabilitas rupiah ke depannya.