3 Perampok Bersenjata Api di Minimarket Dibekuk : Begini Modus Pelaku Beraksi !

Reporter: Maryati |

Editor: Dahlia |

Selasa , 22 Oct 2024 - 17:05

3 perampok bersenjata api diamankan jajaran Polda Sumsel, Selasa, 22 Oktober 2024.-Foto : Istimewa-

Ketiga pelaku ini kini harus menghadapi ancaman hukuman yang tidak ringan.

Berdasarkan hasil penyelidikan dan pengakuan para pelaku, polisi menjerat mereka dengan Pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan kekerasan.

Pasal ini memiliki ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Ancaman hukuman yang cukup berat ini diharapkan dapat memberikan efek jera, tidak hanya bagi ketiga pelaku, tetapi juga bagi masyarakat luas yang mungkin berniat melakukan kejahatan serupa.

Keberhasilan Polda Sumsel dalam menangkap pelaku perampokan bersenjata api ini juga patut diapresiasi, karena mampu meredam ketakutan masyarakat terhadap aksi-aksi kriminal yang meresahkan.

Perampokan bersenjata api di minimarket Babatan Saudagar, Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir ini menjadi sorotan publik karena modus operandi yang digunakan oleh pelaku.

Aksi perampokan dengan menggunakan senjata api jarang terjadi di wilayah tersebut, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat.

Namun, berkat kerja keras dan ketanggapan aparat kepolisian, para pelaku berhasil ditangkap dalam waktu singkat, dan barang bukti juga berhasil diamankan.

Kepolisian terus berupaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama dengan menangkap para pelaku kejahatan yang meresahkan.

Kasus ini menjadi bukti bahwa aparat penegak hukum tidak akan tinggal diam dalam menghadapi aksi kriminalitas yang mengancam keselamatan masyarakat.

3 perampok bersenjata api di minimarket  dibekuk : begini modus pelaku beraksi !                            palembang, koranpalpos.com - polda sumsel kembali menunjukkan keberhasilannya dalam memberantas aksi kriminalitas dengan menangkap tiga pelaku perampokan bersenjata api yang terjadi di sebuah minimarket di babatan saudagar, kecamatan pemulutan, kabupaten ogan ilir. 
perampokan ini berlangsung pada minggu, 13 oktober 2024, sekitar pukul 21.15 wib, ketika ketiga pelaku beraksi dengan ancaman senjata api kepada karyawan minimarket tersebut.
ketiga pelaku yang berhasil ditangkap oleh subdit 3 jatanras polda sumsel dan unit reskrim polsek pemulutan ini adalah m. joni alias dar (40), ahmad rizkky alias riki (24), dan junaidi alias yadi (35).
mereka tidak hanya mengancam dengan senjata api, tetapi juga mengambil sejumlah barang berharga dan uang tunai dari minimarket tersebut.
 baca juga:baturaja timur mendadak gempar : dokter ditemukan tewas tragis di ruang praktik !
baca juga:kecelakaan tragis di prabumulih: pengemudi mobil pelat merah tewas !
setiap pelaku dalam perampokan ini memiliki peran yang berbeda-beda. m. joni, atau yang biasa dipanggil dar, berperan membawa senjata api dan mengancam korban dengan senjata tersebut. 
senjata api yang digunakan joni ternyata disewa dari seseorang bernama gunawan, yang saat ini berstatus buron (dpo).
joni menyewa senjata api tersebut dengan imbalan sebesar rp200 ribu. 
selain mengancam dengan senjata api, joni juga mengambil telepon genggam korban, sebuah hp merek xiaomi.
baca juga:kasus dugaan pungutan liar di dlh banyuasin: mantan kepala laboratorium jadi tersangka
baca juga:aktivis se-sumsel desak polres ogan ilir segera tangkap pelaku pembunuhan yongki ariansyah !
ahmad rizkky alias riki, yang juga berperan besar dalam perampokan ini, bertanggung jawab atas ide awal perampokan tersebut. 
selain itu, riki juga mengambil uang tunai sebesar rp6,6 juta serta sebuah hp redmi dari korban.
dengan kecerdikan dan koordinasi yang matang, riki mengatur jalannya perampokan dan memastikan semua tindakan berjalan sesuai rencana.
sementara itu, junaidi alias yadi berperan membawa sebilah parang dan mengambil beberapa barang dari minimarket, termasuk enam bungkus rokok.
baca juga:pengendara aerox sekarat : dihantam pickup di jalinteng sekayu-lubuklinggau !
baca juga:aksi sigap wakapolres prabumulih viral : tolong korban kecelakaan !
meski tampaknya lebih berfokus pada barang-barang kecil, perannya tidak kalah penting dalam keseluruhan aksi perampokan ini.
setelah berhasil melancarkan aksi mereka, uang tunai hasil perampokan sebesar rp6,6 juta dibagi rata di antara ketiga pelaku, masing-masing mendapatkan rp2,2 juta.
hp xiaomi yang mereka curi kemudian dijual seharga rp400 ribu.
penangkapan para pelaku ini tidak lepas dari kerja keras tim gabungan opsnal unit 4 subdit 3 jatanras polda sumsel dan unit reskrim polsek pemulutan.
baca juga:polisi dalami motif tewasnya yongki, pelaku ternyata dirawat rs muhammad husen palembang
baca juga:anak ditiduri, pacar ogah tanggung jawab : orang tua lapor polisi !
berbekal informasi dari rekaman cctv minimarket, petugas berhasil mengidentifikasi salah satu pelaku.
langkah cepat dilakukan oleh petugas, yang langsung melacak keberadaan pelaku.
tersangka pertama yang berhasil ditangkap adalah m. joni. dia ditangkap di rumahnya yang berada di lorong abadi, kecamatan su i, palembang.
saat ditangkap, joni mengakui perbuatannya dan memberi informasi tentang keberadaan dua rekannya.
berdasarkan keterangan joni, petugas bergerak menuju rumah ahmad rizkky di perumahan liverpool i, jalan sisingamangaraja, kelurahan sungai kedukan, kecamatan rambutan, kabupaten banyuasin.
rizkky ditangkap tanpa perlawanan. 
tak lama berselang, petugas berhasil menangkap junaidi di rumahnya yang berada di jalan faqih usman, kelurahan 2 ulu, kecamatan su i, palembang.
selain menangkap ketiga pelaku, polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan dalam perampokan tersebut. 
barang bukti tersebut antara lain sepeda motor honda beat warna putih tanpa nomor polisi, yang digunakan sebagai sarana transportasi saat melakukan perampokan.
petugas juga menyita baju dan topi yang dikenakan oleh para pelaku saat melakukan aksinya, hp hasil curian, serta uang tunai sebesar rp450 ribu yang merupakan sisa hasil perampokan.
yang menarik dari kasus ini adalah ketiga pelaku ternyata bukan orang baru dalam dunia kejahatan. m. joni alias dar, yang kini berusia 40 tahun, adalah seorang residivis. 
pada tahun 2017, joni pernah ditangkap karena kasus pencurian dengan kekerasan (curas) dan dijatuhi hukuman selama 2 tahun 8 bulan di rumah tahanan (rutan) pakjo, palembang. 
setelah bebas, tampaknya joni kembali terjerumus dalam dunia kejahatan.
begitu pula dengan ahmad rizkky alias riki, yang masih berusia 24 tahun. pada tahun 2021, riki pernah divonis 1 tahun 4 bulan penjara karena kasus yang sama, yakni pencurian dengan kekerasan. 
dia menjalani hukumannya di lembaga pemasyarakatan (lapas) pangkalan balai. 
meski sudah pernah merasakan dinginnya lantai penjara, riki tidak jera dan kembali melakukan kejahatan serupa.
sementara itu, junaidi alias yadi memiliki catatan kriminal yang cukup panjang.
pada tahun 2018, dia ditangkap karena kasus narkotika dan divonis 4 tahun 5 bulan penjara di lapas kayu agung. 
tak berhenti di situ, pada tahun 2020, yadi kembali ditangkap karena kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan divonis 2 tahun 8 bulan penjara di rutan pakjo. 
dengan rekam jejak kriminal yang panjang ini, yadi kembali terlibat dalam aksi perampokan minimarket.
ketiga pelaku ini kini harus menghadapi ancaman hukuman yang tidak ringan. 
berdasarkan hasil penyelidikan dan pengakuan para pelaku, polisi menjerat mereka dengan pasal 365 kitab undang-undang hukum pidana (kuhp) tentang pencurian dengan kekerasan.
pasal ini memiliki ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
ancaman hukuman yang cukup berat ini diharapkan dapat memberikan efek jera, tidak hanya bagi ketiga pelaku, tetapi juga bagi masyarakat luas yang mungkin berniat melakukan kejahatan serupa. 
keberhasilan polda sumsel dalam menangkap pelaku perampokan bersenjata api ini juga patut diapresiasi, karena mampu meredam ketakutan masyarakat terhadap aksi-aksi kriminal yang meresahkan.
perampokan bersenjata api di minimarket babatan saudagar, pemulutan, kabupaten ogan ilir ini menjadi sorotan publik karena modus operandi yang digunakan oleh pelaku. 
aksi perampokan dengan menggunakan senjata api jarang terjadi di wilayah tersebut, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat. 
namun, berkat kerja keras dan ketanggapan aparat kepolisian, para pelaku berhasil ditangkap dalam waktu singkat, dan barang bukti juga berhasil diamankan.
kepolisian terus berupaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama dengan menangkap para pelaku kejahatan yang meresahkan.
kasus ini menjadi bukti bahwa aparat penegak hukum tidak akan tinggal diam dalam menghadapi aksi kriminalitas yang mengancam keselamatan masyarakat.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 23 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan