3 Tahun Buron : Pelaku Pembunuhan di Sekayu Akhirnya Tertangkap, Ini Dia Orangnya !

Reporter: Romi |

Editor: Dahlia |

Kamis , 17 Oct 2024 - 17:09

Tersangka Rendi kini diamankan di Mapolres Muba untuk penyidikan kasusnya.-Foto : Romi-

SEKAYU, KORANPALPOS.COM - Setelah buron selama tiga tahun, pelarian Rendi (32), tersangka utama dalam kasus penganiayaan yang berujung pada kematian korbannya, akhirnya terhenti.

Rendi ditangkap oleh tim Unit Reskrim Polsek Bayung Lencir pada Rabu, 16 Oktober 2024, sekitar pukul 01:00 WIB, di wilayah Kelurahan Bayung Lencir, Kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin.

Kasus yang melibatkan Rendi terjadi pada tahun 2021, dan sejak saat itu ia telah menjadi buronan polisi.

Kapolres Muba, AKBP Listiyono Dwi Nugroho, melalui Kapolsek Bayung Lencir, Iptu M. Wahyudi, menjelaskan penangkapan tersebut dilakukan setelah pihak kepolisian mendapatkan informasi bahwa tersangka kembali ke wilayah Kelurahan Bayung Lencir.

"Setelah hampir tiga tahun, Rendi akhirnya ditangkap saat dia kembali ke wilayah Bayung Lencir. Kami bergerak cepat untuk menangkapnya setelah mendapatkan informasi keberadaannya," ujar Iptu Wahyudi pada Kamis, 17 Oktober 2024.

Kasus yang melibatkan Rendi terjadi pada Rabu, 27 Oktober 2021, di sebuah pondok kebun karet di Kelurahan Bayung Lencir.

Korban dalam insiden ini adalah Mariadi, yang meninggal dunia akibat luka parah setelah dianiaya oleh tersangka.

Menurut laporan, insiden ini dipicu oleh perselisihan mengenai motor korban yang diduga telah digadaikan oleh Rendi tanpa seizin Mariadi.

Pertikaian yang berawal dari cekcok mulut tersebut memuncak ketika Rendi secara brutal menyerang Mariadi dengan senjata tajam.

"Tersangka sempat terlibat cekcok dengan korban karena masalah motor yang digadaikan. Dalam keributan tersebut, Rendi kemudian mengambil senjata tajam dan membacok tubuh korban beberapa kali," jelas Iptu Wahyudi.

3 tahun buron : pelaku pembunuhan di sekayu akhirnya tertangkap, ini dia orangnya !                            sekayu, koranpalpos.com - setelah buron selama tiga tahun, pelarian rendi (32), tersangka utama dalam kasus penganiayaan yang berujung pada kematian korbannya, akhirnya terhenti.
rendi ditangkap oleh tim unit reskrim polsek bayung lencir pada rabu, 16 oktober 2024, sekitar pukul 01:00 wib, di wilayah kelurahan bayung lencir, kecamatan bayung lencir, musi banyuasin.
kasus yang melibatkan rendi terjadi pada tahun 2021, dan sejak saat itu ia telah menjadi buronan polisi.
kapolres muba, akbp listiyono dwi nugroho, melalui kapolsek bayung lencir, iptu m. wahyudi, menjelaskan penangkapan tersebut dilakukan setelah pihak kepolisian mendapatkan informasi bahwa tersangka kembali ke wilayah kelurahan bayung lencir.
baca juga:polda sumsel sita mobil dan motor mewah milik bos tambang batubara ilegal di muara enim
baca juga:kejari muara enim tahan oknum kades tanjung medang korupsi dana desa rp485 juta
"setelah hampir tiga tahun, rendi akhirnya ditangkap saat dia kembali ke wilayah bayung lencir. kami bergerak cepat untuk menangkapnya setelah mendapatkan informasi keberadaannya," ujar iptu wahyudi pada kamis, 17 oktober 2024.
kasus yang melibatkan rendi terjadi pada rabu, 27 oktober 2021, di sebuah pondok kebun karet di kelurahan bayung lencir.
korban dalam insiden ini adalah mariadi, yang meninggal dunia akibat luka parah setelah dianiaya oleh tersangka.
menurut laporan, insiden ini dipicu oleh perselisihan mengenai motor korban yang diduga telah digadaikan oleh rendi tanpa seizin mariadi.
baca juga:5 hari berjuang melawan kritis : sekdes rejodadi meninggal usai kecelakaan lalulintas !
baca juga:polda sumsel police line aset bos tambang batubara ilegal di muara enim
pertikaian yang berawal dari cekcok mulut tersebut memuncak ketika rendi secara brutal menyerang mariadi dengan senjata tajam.
"tersangka sempat terlibat cekcok dengan korban karena masalah motor yang digadaikan. dalam keributan tersebut, rendi kemudian mengambil senjata tajam dan membacok tubuh korban beberapa kali," jelas iptu wahyudi.
luka-luka yang diderita mariadi sangat fatal, termasuk luka di bagian punggung, dada, dagu, paha, dan tangan.
"serangan tersebut langsung menyebabkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian," tambah wahyudi.
baca juga:korupsi dana desa : mantan kades harimau tandang diserahkan ke kejaksaan, mengaku menyesal !
baca juga:komplotan pencurian bts dibekuk : hasil curian dijual ke china, kerugian provider capai rp120 miliar !
setelah kejadian berdarah tersebut, rendi melarikan diri dan menghindari kejaran polisi selama hampir tiga tahun.
selama masa pelariannya, tersangka dilaporkan sering berpindah-pindah tempat untuk menghindari penangkapan.
namun, dengan adanya informasi bahwa ia akan kembali ke kampung halamannya di bayung lencir, polisi langsung bergerak untuk menangkapnya.
"selama pelariannya, tersangka sering berpindah-pindah tempat. namun, berkat kerja sama dari masyarakat dan informasi yang kami terima, kami berhasil menangkap rendi ketika dia kembali ke bayung lencir," ujar iptu wahyudi.
baca juga:polsek prabumulih barat tangkap pelaku penganiayaan di depan mie ayam berdikari prabumulih
baca juga:pengedar narkoba ditangkap di rumah saat edarkan sabu
pihak kepolisian pun melakukan operasi penangkapan dengan hati-hati, mengingat tersangka telah lama menjadi buronan.
"kami melakukan pengintaian dan penangkapan dengan sangat hati-hati karena tersangka sudah cukup lama dalam pelarian," tambah wahyudi.
pengakuan tersangka dan proses hukum selanjutnya
setelah ditangkap, rendi mengakui perbuatannya dalam kasus pembunuhan tersebut.
ia mengaku bertanggung jawab atas kematian mariadi dan memberikan kronologi kejadian yang terjadi pada tahun 2021.
pengakuan ini menjadi bukti penting dalam proses hukum yang akan dijalani tersangka.
saat ini, rendi telah ditahan di sel tahanan polsek bayung lencir dan menghadapi proses hukum lebih lanjut.
barang bukti yang digunakan dalam penganiayaan, termasuk senjata tajam, juga telah diamankan oleh pihak kepolisian.
"setelah kami amankan, tersangka langsung kami tahan di mapolsek bayung lencir. proses hukum selanjutnya akan kami lakukan sesuai prosedur," ungkap iptu wahyudi.
tersangka akan dijerat dengan pasal 338 kuhpidana tentang pembunuhan, serta pasal 351 ayat 3 kuhpidana tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.
penyelidikan lebih lanjut dan ancaman hukuman
pihak kepolisian juga masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini, termasuk mencari tahu apakah ada pihak lain yang terlibat atau membantu rendi selama masa pelariannya.
selain itu, penyidik juga sedang memeriksa apakah ada unsur perencanaan dalam pembunuhan ini, yang bisa memperberat hukuman yang akan dijatuhkan kepada tersangka.
dengan tuduhan pembunuhan dan penganiayaan berat, rendi menghadapi ancaman hukuman yang sangat berat. berdasarkan pasal 338 kuhpidana, tersangka dapat diancam dengan hukuman penjara maksimal 15 tahun.
jika terbukti ada unsur perencanaan, maka rendi bisa diancam dengan pasal pembunuhan berencana yang hukumannya lebih berat, yakni penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 17 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan