Petani Karet di OKU Mulai Mulai Tersenyum : Harga Karet Menembus Rp14.300 per Kilogram !
Petani karet di Lubuk Raja saat sedang mengumpulkan getah karet untuk dijualkan kepada pengepul.-Foto : Eco Marleno-
“Kita semua berharap tren kenaikan harga ini bisa bertahan lama. Kalau harga karet terus stabil atau bahkan naik, petani karet pasti akan kembali hidup sejahtera seperti dulu. Banyak yang mulai optimistis lagi, bahkan ada yang mulai menambah luas kebun karet mereka,” ungkap Eduwar.
Bagi petani karet di OKU, karet bukan hanya sekadar komoditas, tetapi juga bagian penting dari kehidupan mereka. Banyak keluarga di OKU yang selama ini menggantungkan hidup mereka pada hasil karet. Oleh karena itu, kenaikan harga karet menjadi kabar baik yang diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan mereka.
BACA JUGA:Musi Banyuasin Bersiap Pertahankan Adipura : Optimisme Menguat di Tengah Tantangan Lingkungan !
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan dan Inovasi : Pemkot Prabumulih Jalin Kerjasama dengan ITERA !
Kenaikan harga getah karet hingga Rp14.300 per kilogram menjadi angin segar bagi petani karet di OKU. Setelah bertahun-tahun mengalami kesulitan ekonomi akibat harga yang rendah, para petani kini mulai kembali bersemangat mengurus kebun mereka. Kenaikan ini memberikan harapan baru bagi mereka untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dan kembali menjalani kehidupan yang lebih sejahtera.
Meski demikian, petani karet berharap agar harga karet dapat terus stabil atau bahkan meningkat di masa depan. Mereka juga berharap adanya perhatian dari pemerintah dan pihak terkait untuk menjaga kestabilan harga karet agar mereka bisa terus bertahan dan berkembang. Bagi petani karet di OKU, harga karet yang baik adalah kunci untuk kesejahteraan dan masa depan yang lebih cerah.