Musi Banyuasin Bersiap Pertahankan Adipura : Optimisme Menguat di Tengah Tantangan Lingkungan !
Sekda H Apriyadi Mahmud memimpin rakor penilaian Adipura 2024-Foto : Romi Rivano-
SEKAYU, KORANPALPOS.COM - Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kembali mempersiapkan diri menghadapi penilaian Piala Adipura, penghargaan bergengsi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diberikan kepada kota-kota di Indonesia dengan kinerja pengelolaan lingkungan yang unggul. Kabupaten yang telah sukses meraih Piala Adipura sebanyak 14 kali ini berambisi mempertahankan prestasi tersebut pada tahun 2024, dengan mengedepankan kerja sama lintas sektor serta komitmen kuat dari seluruh elemen masyarakat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, H. Apriyadi Mahmud, memimpin langsung rapat koordinasi (rakor) untuk persiapan penilaian Adipura 2024. Rapat ini digelar di ruang Serasan Sekate, Sekayu, Jumat (04/10/2024), yang dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Lurah, serta perwakilan dari berbagai sektor yang terlibat dalam proses penilaian. Dalam pertemuan tersebut, Apriyadi menekankan pentingnya kerja sama seluruh pihak untuk mempertahankan prestasi Muba yang telah dikenal sebagai salah satu kabupaten dengan pengelolaan lingkungan terbaik di Indonesia.
“Kabupaten Muba masuk dalam verifikasi penilaian Adipura 2024. Ini bukan hanya tentang mempertahankan piala yang sudah kita raih selama empat belas kali, tetapi bagaimana kita benar-benar mengimplementasikan kebiasaan menjaga lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak hanya berfokus pada penilaian, tetapi berusaha menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Muba,” ujar Apriyadi.
Ia menambahkan bahwa peraihan Piala Adipura selama ini merupakan hasil kerja keras seluruh komponen masyarakat dan pemerintah daerah. "Prestasi ini bukan hanya tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup, tetapi juga tugas kita bersama. Semua pihak harus berperan aktif, mulai dari OPD, camat, lurah, hingga masyarakat umum. Inilah saatnya untuk kembali menunjukkan bahwa Muba adalah kabupaten yang peduli pada kelestarian lingkungan," tambahnya dengan penuh semangat.
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan dan Inovasi : Pemkot Prabumulih Jalin Kerjasama dengan ITERA !
BACA JUGA:Program Pangan Menyapa Rakyat Kerja Nyata Al-Shinta
Dalam rakor tersebut, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muba, Drs. M. Thabrani Rizki, menyampaikan bahwa penilaian Adipura tahun ini akan berlangsung pada tanggal 12-13 September 2024. Ia menjelaskan bahwa penilaian Adipura melibatkan sejumlah titik pantau yang mewakili berbagai aspek pengelolaan lingkungan. "Ada 14 titik pantau yang akan dinilai, mulai dari perumahan, pertokoan, terminal bus dan angkot, rumah sakit atau puskesmas, jalan, perkantoran, hutan kota, perairan terbuka, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau Tempat Pembuangan Sementara (TPS), bank sampah, sekolah, pasar, dan beberapa lokasi lainnya," jelasnya.
Penilaian ini, lanjut Thabrani, tidak hanya melihat kebersihan fisik lingkungan, tetapi juga bagaimana pengelolaan sampah dilakukan, keberadaan ruang terbuka hijau, serta peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. "Oleh sebab itu, kami mengundang OPD, camat, lurah, serta pihak sekolah untuk bersinergi dan mempersiapkan titik-titik tersebut agar memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh tim penilai dari KLHK," ujarnya.
Salah satu kunci sukses dalam meraih Piala Adipura adalah koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat. Sekda Apriyadi Mahmud menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kabupaten, para pemangku kepentingan, dan masyarakat. "Ini bukan tugas satu dinas saja, melainkan seluruh elemen harus berkolaborasi. Mulai dari penataan perumahan, kebersihan pasar, hingga pengelolaan sampah di sekolah-sekolah dan perkantoran. Semua harus berjalan selaras agar kita bisa meraih hasil yang maksimal dalam penilaian Adipura ini," tegasnya.
Dia juga mengingatkan bahwa keberhasilan mempertahankan Piala Adipura akan memberikan dampak positif, tidak hanya bagi citra Kabupaten Muba di tingkat nasional, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. "Kebersihan lingkungan berkontribusi langsung terhadap kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kita harus menjadikan kebersihan sebagai budaya, bukan hanya untuk mendapatkan penghargaan, tetapi untuk kehidupan yang lebih baik," kata Apriyadi.
BACA JUGA:Harapan untuk Wakil Rakyat di Gedung Dewan
BACA JUGA:Warga Ogan Ilir Panen Jamur Mudik : Pertanda Musim Pancaroba Telah Tiba !
DLH Kabupaten Muba telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk memastikan bahwa semua titik pantau yang menjadi fokus penilaian Adipura 2024 siap menghadapi verifikasi. Beberapa di antaranya termasuk:
1. Peningkatan Pengelolaan Sampah