Kasihan ! Jangan Gantung Naasib Pedagang Pasar 16 Ilir
Gedung Pasar 16 Ilir dan aktivitas pedagang kawasan sekitar. -Foto : ANTARA/Dok Palpos-
Sulyaden menyatakan bahwa pedagang Pasar 16 Ilir tetap berpegang pada hak-hak mereka, yang hingga kini belum diakui oleh pihak Pj Wali Kota Palembang, Perumda Pasar, dan PT BCR sebagai pengelola.
Ia juga menyoroti kurangnya transparansi mengenai rincian harga kios yang ditawarkan, yang belum mendapatkan persetujuan dari pedagang, baik yang tergabung dalam P3SRS maupun tidak.
"Hal ini menunjukkan bahwa proyek revitalisasi seharusnya tidak dilanjutkan," tandasnya.
Lebih lanjut, Sulyaden menekankan pentingnya menciptakan situasi kondusif menjelang pemilihan kepala daerah, agar tidak terjadi insiden yang dapat memperkeruh keadaan, seperti yang telah terjadi sebelumnya.
Ia mengkritik pernyataan Kapolresta Palembang yang meminta agar praktisi hukum tidak mengeluarkan pernyataan yang menyesatkan, menegaskan bahwa pernyataan tersebut justru menambah ketegangan.
Sulyaden juga menuntut klarifikasi dari Kapolrestabes Palembang terkait pengrusakan dan pencurian yang dialami pedagang Pasar 16 Ilir, yang dianggap mengabaikan keamanan dan hak-hak mereka.
Dengan situasi yang semakin memanas, ia berharap agar semua pihak dapat berkomunikasi dan bekerja sama demi penyelesaian yang adil bagi pedagang.
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Pemilik Dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Pasar 16 Ilir Alfa mengatakan dia dan pedagang lainnya berharap ingin mendapatkan hak kembali.
"Tidak banyak yang kami harapkan dan inginkan, Kami hanya ingin hak kami kembali berdagang seperti biasa," kata M Aflah, belum lama ini.
Menurut M Alfa mengatakan bahwa keberadaan Pasar 16 Ilir di Kota Palembang merupakan salah satu icon yang sudah berdiri sejak jaman dahulu.
"Dari jaman dulu pasar 16 Ilir sudah ada banyak pedagang mencari nafkah untuk keluarganya. Makanya dengan permasalahan ini kami kesulitan berdagang," jelasnya.
Kendati demikian, lanjut M Alfa menuturkan P3SRS Pasar 16 Ilir tetap mendukung program pemerintah Kota Palembang dalam pembangunan.
"Namun, roda perekonomian Palembang sedikit banyak ada disini," ujarnya.