Atasi Tekanan Laga Perdana WTF 2023, Apri/Fadia Sukses Tumbangkan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Foto: twitter.com/INABadminton--
CHINA - Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengatasi tekanan saat melawan pasangan Jepang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara pada laga pertama BWF World Tour Finals (WTF) 2023 di Hangzhou, China, Rabu (13/12/2023) kemarin.
Apri/Fadia membukukan kemenangan atas Matsumoto/Nagahara dalam laga tiga gim tersebut dengan skor 11-21, 21-16, 21-18.
“Alhamdulillah kami bisa memenangkan pertandingan dan dalam keadaan sehat. Kami tadi berupaya untuk dapat satu poin demi satu poin dulu, kami tidak memikirkan menang atau kalah tapi bagaimana menampilkan yang terbaik,” kata Apri dalam keterangan PP PBSI.
Lebih lanjut, Apri/Fadia menilai Matsumoto/Nagahara sudah berada di bawah tekanan saat melakoni babak kedua dan ketiga.
BACA JUGA:MU Alihkan Fokus ke Kompetisi Domestik, Penyebabnya Ini!
Pasangan Indonesia pun memanfaatkan momentum tersebut untuk mengumpulkan poin demi poin di saat-saat krusial itu.
“Lawan saya lihat mungkin di bawah tekanan juga, mereka pastinya ingin menang tapi ada hilang-hilang poin sendiri. Itu yang kami ambil kesempatannya terutama di gim kedua lalu berlanjut di gim ketiga,” kata Apri.
“Kami coba konsisten dengan pola permainan kami, jaga komunikasi juga dengan Fadia dan mas Pras (Prasetyo Restu Basuki, pelatih ganda putri) dan bersyukur semua berjalan dengan baik,” ujarnya.
Peraih medali emas Olimpiade 2020 Tokyo itu melanjutkan, bermain dengan sabar menjadi kunci kemenangan pertama mereka di BWF World Tour Finals kali ini.
BACA JUGA:Ibrahimovic Kembali Bergabung AC Milan
BACA JUGA:Girona FC Pecundangi Barcelona
“Seperti yang kami sampaikan kemarin, kami harus bermain sabar dengan ganda putri Jepang. Mengadu reli sampai menemukan celah untuk mendapatkan poin. Di game ketiga sempat beberapa kali melakukan kesalahan sendiri tapi beruntung fokus kami bisa kembali lagi,” kata dia.
“Kami menjadi buru-buru di poin-poin terakhir, pikirannya bukan ingin dapat poin tapi bagaimana mematikan mereka. Jadinya banyak membuang-buang kesempatan,” kata Fadia. (ant)