Berbagi Darah, Aksi Terpuji Berbuah Sehat
Berbagi Darah, Aksi Terpuji Berbuah Sehat-Foto : ANTARA -
Sedangkan darah manusia, hingga saat ini belum dapat diproduksi oleh teknologi.
Berbagai penelitian dan uji coba telah banyak dilakukan, selain prosesnya teramat kompleks hasilnya juga belum cukup meyakinkan.
BACA JUGA:Tak Disangka Daun Alpukat Bantu Hancurkan Batu Ginjal Tanpa Operasi, Begini Cara Kerjanya !
BACA JUGA:Segarnya Es Tebu: Dari Rasa Manis Alami Hingga Khasiat untuk Kesehatan
Sehingga upaya menyelamatkan jiwa manusia dengan jalan transfusi darah, sangat bergantung pada sumbangan darah manusia lain.
Pantas saja jika donor darah sering disebut sebagai aksi kemanusiaan.
Data menunjukkan bahwa setiap tahun, ribuan orang meninggal dunia akibat kekurangan darah.
Berdasarkan standar organisasi kesehatan dunia WHO, jumlah ketersediaan darah ideal adalah 2 persen dari jumlah penduduk, maka untuk Indonesia dibutuhkan sekitar 5,2 juta kantong darah per tahun.
BACA JUGA:Kiat Hidup Sehat lansia
BACA JUGA:Keajaiban Buah Srikaya : Nutrisi, Manfaat, dan Potensi Pasar
Namun pada peringatan Hari Donor Darah Sedunia Juni lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut dari kebutuhan 5,2 juta kantong darah tersebut baru terpenuhi sekitar empat juta kantong sehingga masih kurang satu juta kantong.
Menurut laporan tahunan Unit Transfusi Darah (UTD) dari jumlah darah yang tersedia itu, sebanyak 92 persen di antaranya berasal dari donasi sukarela.
Masalah kepedulian, urusan berbagi dan beramal, masyarakat Indonesia adalah juaranya.
Ini bukan isapan jempol belaka, melainkan gelar sebagai negara paling dermawan di dunia telah kita raih sejak tahun 2017.
BACA JUGA:Terong Asam atau Terong Dayak : Keunikan dan Manfaat dari Hutan Kalimantan