Berbagi Darah, Aksi Terpuji Berbuah Sehat

Berbagi Darah, Aksi Terpuji Berbuah Sehat-Foto : ANTARA -

BACA JUGA:Rahasia Daun Mint: Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan dan Kecantikan

Penilaian World Giving Index 2024 oleh lembaga internasional yang mengukur tingkat kedermawanan negara di seluruh dunia, Charity Aid Foundation (CAF), kembali menyematkan predikat itu bagi Indonesia untuk ketujuh kalinya.

Hanya saja, dalam hal donasi darah, masih kerap kekurangan. Hal ini terjadi barangkali karena masih adanya kesalahpahaman mengenai efek donor darah bagi kesehatan.

 Walau telah menjadi pengetahuan umum, namun belum semua orang memahami bahwa melakukan donasi darah justru sangat bermanfaat bagi kesehatan, alih-alih berbahaya.

Meskipun darah merupakan komponen penting bagi tubuh, mendonorkan darah tidak akan menurunkan kekuatan raga, malah bermanfaat bagi kesehatan.

Di antara manfaat donor darah yaitu mengatasi kekentalan darah sehingga membantu menurunkan berat badan dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Kemudian, donor darah juga meningkatkan produksi sel darah.

Memang sel darah merah akan berkurang setelah melakukan donor, tapi sumsum tulang belakang akan segera memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang.

Proses ini akan memakan waktu beberapa minggu.

Seseorang yang mendonorkan darahnya secara teratur, tubuhnya akan menstimulasi pembentukan darah baru yang segar, proses itu bisa membuat pendonor menjadi lebih sehat.

Studi mengenai refleksi antarbudaya dan semi-pengakuan tentang donor darah yang terbit pada Canadian Medical Association Journal menemukan, bahwa membakar kalori menjadi salah satu manfaat donor darah.

Faktanya, setiap 450 mililiter darah yang didonorkan bisa membakar sampai 650 kalori.

Sebelum berdonor, pastikan banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan, sebab tubuh harus dalam kondisi prima agar tidak mengalami efek samping negatif setelahnya.

Berbagai penelitian medis mengungkap bahwa donor darah rutin dapat mengurangi potensi kanker sekitar 62 persen serta mengurangi potensi jantung koroner 88 persen.

Sedangkan penyakit derivatif lainnya, kemungkinan dapat dihindari sampai setidaknya usia 70-80 tahun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan