Hikmah Kehidupan: Saat Allah Menghendaki Kebaikan pada Diri Kita

Hikmah Kehidupan: Saat Allah Menghendaki Kebaikan pada Diri Kita. Fhoto : Tangkapan Layar Facebook Kumpulan Video Ustadz Khalid Basalamah--

Ibnul Qoyyim menjelaskan bahwa sikap musyahadatul minnah akan membuahkan kecintaan yang sempurna kepada Allah. Seorang hamba yang senantiasa mengingat nikmat Allah akan merasakan cinta yang mendalam kepada Sang Pemberi Nikmat.

Di sisi lain, muthola’atu aibin nafsi wal amal akan membuahkan perasaan rendah diri yang sempurna. Hamba tersebut akan selalu merasa butuh kepada Allah dan tidak akan pernah melihat dirinya sebagai sosok yang sempurna.

Dengan kedua sikap ini, hamba akan menjalani hidupnya dalam ibadah yang dibangun di atas dua pondasi utama: cinta yang sempurna (hubbun kamil) dan perendahan diri yang sempurna (zullun tam).

Kedua pondasi ini merupakan dasar dari ibadah yang sejati, di mana seorang hamba tidak akan pernah merasa puas dengan dirinya sendiri dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah.

BACA JUGA:Menjadi Manusia yang Bermanfaat bagi Orang Lain

BACA JUGA:Makna Berjalan, Berjalan Cepat, dan Berlari dalam Al-Qur'an: Menggali Hikmah dari Pilihan Kata yang Bijak

Allah, dalam rahmat-Nya yang luas, memberikan tanda-tanda kebaikan bagi hamba-hamba-Nya yang dipilih. Mereka yang Allah kehendaki kebaikan akan merasa rendah diri, selalu memeriksa amalnya, dan senantiasa mengingat karunia-Nya.

Dengan kedua sikap ini, mereka akan terus mendekatkan diri kepada Allah, merasakan cinta dan perendahan diri yang sempurna di hadapan-Nya. Wallahu a'lam.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan