Perbedaan Proses Pembuatan Batik Tulis dan Batik Cap : Memahami Seni dan Warisan Budaya !
Kolektor sekaligus Seniman Batik Dave Tjoa (ketiga kanan) saat menjelaskan motif batik dalam Pameran Batik “Kukila Khatulistiwa” di Antara Heritage Center, Jakarta-FOTO : ANTARA-
5. Pengulangan Proses
Jika batik tulis memiliki lebih dari satu warna, proses menorehkan malam dan pewarnaan akan diulang hingga semua warna dan motif yang diinginkan tercapai.
Setiap kali pewarnaan dilakukan, bagian yang tidak ingin terkena warna baru harus kembali ditutup dengan malam.
6. Penyempurnaan (Mbatik Ulang)
Beberapa batik tulis memerlukan proses pengulangan untuk mempertegas motif atau menambahkan detail lebih lanjut.
Setiap potongan batik tulis adalah unik karena dibuat dengan tangan.
Tidak ada dua batik tulis yang benar-benar sama, bahkan jika pola dasar yang digunakan serupa.
Hal ini membuat batik tulis sangat berharga dan dihargai sebagai karya seni yang otentik.
Proses pembuatan yang panjang dan rumit juga menyebabkan harga batik tulis lebih tinggi dibandingkan batik cap.
Seperti yang diungkapkan oleh Dave Tjoa, seorang kolektor dan seniman batik, "Kalau kita paham tentang batik, sekali lihat, kita sudah tahu ini batik tulis."
Pernyataan ini menekankan betapa khasnya hasil akhir batik tulis, yang dapat dikenali oleh mereka yang familiar dengan seni batik.
Berbeda dengan batik tulis, batik cap dibuat dengan menggunakan stempel atau cap yang dicetak pada kain.
Stempel ini biasanya terbuat dari tembaga yang diukir dengan motif tertentu.
Batik cap muncul sebagai solusi untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, karena proses pembuatan batik tulis yang memakan waktu lama.
Langkah-Langkah Pembuatan Batik Cap: