Harga Pangan 27 Agustus 2024: Cabai Keriting Naik Rp6.680 Menjadi Rp49.390 per Kg !
--
Ikan Bandeng: Harga ikan bandeng mengalami kenaikan tipis sebesar 0,30 persen atau Rp100, menjadikan harganya Rp33.240 per kg.
Kenaikan ini relatif kecil dibandingkan komoditas ikan lainnya, namun tetap berdampak pada konsumen.
Kenaikan harga komoditas pangan yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca yang tidak menentu, gangguan pasokan di beberapa daerah, dan fluktuasi harga bahan baku di pasar internasional.
Selain itu, adanya peningkatan permintaan di dalam negeri juga berkontribusi terhadap lonjakan harga sejumlah komoditas.
Menurut pengamat ekonomi pangan, tingginya harga sejumlah komoditas, khususnya cabai merah keriting dan cabai rawit merah, menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan di pasar.
Kondisi ini diperparah oleh masalah distribusi yang tidak merata, sehingga harga di tingkat konsumen semakin melambung.
Di sisi lain, penurunan harga daging sapi murni dapat menjadi indikasi bahwa pasokan daging sapi cukup melimpah, atau permintaan terhadap daging sapi sedang menurun.
Hal ini bisa saja terkait dengan pergeseran pola konsumsi masyarakat yang lebih memilih alternatif protein lain seperti ayam dan ikan.
Kenaikan harga pangan tentu berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.
Lonjakan harga beras, sebagai makanan pokok utama, akan memberatkan beban pengeluaran rumah tangga.
Begitu juga dengan kenaikan harga cabai, bawang, dan daging ayam yang merupakan komoditas yang sering dikonsumsi sehari-hari.
Masyarakat diprediksi akan lebih selektif dalam membeli bahan pangan, terutama komoditas yang harganya melonjak tajam.
Sebagian mungkin akan mengurangi konsumsi atau beralih ke alternatif yang lebih murah. Namun, ini bisa menurunkan kualitas gizi jika pilihan pangan yang tersedia tidak cukup bervariasi atau bergizi.
Pemerintah diharapkan bisa segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga pangan, terutama melalui operasi pasar dan distribusi yang lebih merata ke seluruh daerah.
Selain itu, kebijakan yang mendukung peningkatan produksi pangan dalam negeri juga diperlukan untuk mengurangi ketergantungan pada impor, yang rentan terhadap fluktuasi harga internasional.