Harga Pangan 11 Agustus 2024 : Cabai Rawit Sentuh Rp69.270 per Kilogram, Beras Medium Rp13.570 !
Harga pangan fluktuatif Minggu 11 Agustus 2024-Foto : Dokumen Palpos-
Di tingkat peternak, harga jagung naik 6,65 persen atau Rp380, menjadi Rp6.090 per kilogram.
Kenaikan ini bisa berdampak langsung pada biaya produksi pakan ternak, yang pada akhirnya memengaruhi harga produk hewani seperti ayam dan telur.
Garam halus beryodium, yang merupakan kebutuhan rumah tangga sehari-hari, justru mengalami penurunan harga tipis sebesar 0,26 persen atau Rp30, menjadi Rp11.390 per kilogram.
Penurunan ini bisa disebabkan oleh stabilitas pasokan dan rendahnya permintaan dalam periode tersebut.
Selain komoditas pangan darat, harga ikan di pasaran juga menunjukkan variasi yang cukup mencolok.
Ikan kembung, yang merupakan salah satu jenis ikan yang populer di Indonesia, mengalami kenaikan harga sebesar 1,22 persen atau Rp540, menjadi Rp37.400 per kilogram.
Sebaliknya, ikan tongkol mengalami kenaikan harga yang lebih signifikan, yakni sebesar 5,74 persen atau Rp1.760, menjadi Rp32.440 per kilogram.
Kenaikan ini bisa disebabkan oleh fluktuasi pasokan di tengah permintaan yang tinggi.
Namun, harga ikan bandeng justru mengalami penurunan tipis sebesar 0,95 persen atau Rp310, menjadi Rp32.160 per kilogram.
Penurunan harga ini bisa dipengaruhi oleh stabilitas pasokan dan permintaan yang berimbang di pasar.
Fluktuasi harga pangan di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi cuaca, dinamika pasar global, hingga kebijakan pemerintah.
Cuaca yang ekstrem dapat memengaruhi produksi pangan, terutama pada komoditas seperti cabai, bawang, dan padi.
Ketika produksi menurun, pasokan di pasar akan berkurang, yang pada akhirnya mendorong kenaikan harga.
Selain itu, faktor distribusi juga memainkan peran penting dalam menentukan harga pangan. Ketika distribusi terganggu, misalnya akibat kondisi infrastruktur yang kurang memadai atau hambatan logistik, harga pangan bisa naik meskipun produksi cukup.
Dinamika pasar global, terutama pada komoditas yang banyak diimpor seperti kedelai dan gula, juga berpengaruh besar terhadap harga di tingkat domestik.