Mengenal Kue Bikang: Kue Tradisional yang Kian Populer

Mengenal Kue Bikang: Kue Tradisional yang Kian Populer-foto : tangkapan layar ig, resepkulinertradisional--

BACA JUGA:Kuliner Legendaris Combro Camilan Tradisional yang Menggugah Selera

Proses pembuatan kue ini dimulai dengan mencampurkan tepung beras dengan air untuk membuat adonan.

Setelah adonan tercampur rata, ragi ditambahkan untuk memberikan efek fermentasi yang membuat kue bikang memiliki tekstur yang ringan dan empuk.

Setelah adonan siap, adonan tersebut dibiarkan selama beberapa waktu untuk proses fermentasi.

Selama proses ini, ragi akan bekerja untuk menghasilkan gas yang membuat adonan mengembang.

BACA JUGA:Ayam Crispy Saus Madu: Sensasi Baru yang Menggoyang Lidah

BACA JUGA:Telur Dadar Kornet Menu Sarapan yang Nikmat dan Bergizi

Setelah adonan mengembang, adonan kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan dikukus hingga matang.

Proses pengukusan ini penting untuk menghasilkan kue bikang dengan tekstur yang lembut dan berongga di dalamnya.

Salah satu ciri khas dari kue bikang adalah pola atau motif yang terdapat pada permukaannya.

Motif ini dihasilkan dari teknik menuang adonan yang berbeda-beda dalam cetakan yang menciptakan pola-pola menarik saat kue matang.

BACA JUGA:Kreatif di Dapur: Cara Mudah Membuat Lemet Singkong Khas Indonesia

BACA JUGA:Manisan Gondorio: Makanan Tradisional yang Kembali Populer di Kalangan Milenial

Pola ini sering kali berupa lingkaran atau bentuk-bentuk lainnya yang estetik.

Seiring dengan perkembangan zaman, variasi kue bikang semakin beragam.

Selain rasa original yang umumnya manis dan gurih kini terdapat berbagai variasi rasa yang menarik seperti cokelat, pandan atau even keju.

Penambahan bahan-bahan seperti pewarna makanan atau bahan perasa tambahan memberikan kue bikang tampilan dan rasa yang lebih variatif.

BACA JUGA:Es Kembang Tahu: Sensasi Segar dan Lembut dari Tradisi Tionghoa

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan