Nilai Tukar Rupiah Selasa 16 Juli 2024 : Melemah 40 Poin Menjadi Rp16.210 per Dolar AS !

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa mengalami pelemahan 40 poin menjadi Rp16.210 per dolar AS-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Selasa 9 Juli 2024 : Melemah 46 Poin Menjadi Rp16.258 per Dolar AS !

Meskipun demikian, capaian tersebut lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar yang sebesar 2,98 miliar dolar AS.

Surplus neraca perdagangan yang lebih rendah dari perkiraan ini menunjukkan bahwa ekspor Indonesia tidak sekuat yang diharapkan, sementara impor tetap stabil atau meningkat.

Hal ini memberikan tekanan tambahan pada nilai tukar rupiah.

BACA JUGA:Rupiah Berpotensi Menguat di Tengah Tingkat Pengangguran AS yang Naik

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Senin 8 Juli 2024 : Melemah 2 Poin Menjadi Rp16.280 per Dolar AS !

Analis mata uang, Lukman Leong, mengatakan bahwa rupiah diperkirakan akan terus tertekan terhadap dolar AS setelah data pertumbuhan ekonomi China serta data perdagangan Indonesia yang lebih lemah dari perkiraan dirilis.

"Rupiah diperkirakan akan tertekan terhadap dolar AS setelah data pertumbuhan ekonomi China serta data perdagangan Indonesia yang lebih lemah dari perkiraan yang dirilis kemarin," kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp16.125 per dolar AS hingga Rp16.225 per dolar AS.

Rentang ini mencerminkan volatilitas yang cukup tinggi, mengingat berbagai faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Para pelaku pasar di Indonesia terus memantau perkembangan ekonomi global, khususnya data ekonomi dari negara-negara mitra dagang utama seperti China dan Amerika Serikat.

Data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan dari China dan Indonesia meningkatkan kehati-hatian di kalangan investor dan mendorong mereka untuk mencari aset-aset yang lebih aman, seperti dolar AS, yang pada akhirnya melemahkan nilai tukar rupiah.

Selain itu, kebijakan moneter dari bank sentral, baik dari Bank Indonesia maupun dari Federal Reserve Amerika Serikat, juga menjadi perhatian utama.

Kebijakan suku bunga yang diambil oleh kedua bank sentral ini dapat mempengaruhi aliran modal dan pergerakan nilai tukar.

Dalam jangka pendek, nilai tukar rupiah diperkirakan akan tetap berada di bawah tekanan jika data ekonomi global dan domestik tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan