Penanganan Sampah di Palembang : Masyarakat Menunggu Realisasi Janji Pemerintah !

Kondisi sampah yang menumpuk di TPA Sukawinatan Sukarami Kota Palembang yang menggunung dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTsa) di salah satu daerah di Indonesia.-Foto : ANTARA-

Sehingga lanjut dia, program yang baik ini bisa benar-benar terlaksana sesuai harapan, dan bisa menjadi solusi dari masalah sampah yang hingga kini, masih menjadi PR besar bagi sejumlah daerah termasuk Palembang.

Terkait kemampuan pabrik yang belum bisa mengelola semua sampah masyarakat perharinya, Antoni Yuzar SH mengaku tidak mempersoalkannya.

Menurutnya, semua bisa dilaksanakan secara bertahap.

"Kalau pembangkit ini bisa benar benar terealisasi dan berjalan sesuai rencana. Maka kedepannya bisa dilakukan pengembangan, sehingga bukan sampah warga Palembang saja yang bisa di cover, tetapi kita juga bisa membantu daerah lain untuk mengatasi sampah mereka," tandasnya. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang, Ahmad Mustain mengatakan,  Incenerator PLSTa diharapkan dapat mengatasi masalah sampah di Kota Palembang yang mencapai 900-1.000 ton per hari untuk diolah menjadi listrik.

"Volume sampah kita saat ini sudah mencapai 1.200 ton. Jika PLTSa ini beroperasi, masalah sampah kita akan terselesaikan. Apalagi, kita juga memiliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk mengolah sisa sampahnya," ujarnya.

Biaya pelayanan pengelolaan sampah di Palembang sebesar Rp400 ribu per ton, lebih murah dibandingkan dengan Surabaya Rp419 ribu per ton dan Bandung Rp385 ribu per ton, meski mereka mendapat bantuan di pangkal.

"Kami kemungkinan bisa lebih murah lagi karena bakal mendapat subsidi lebih besar dan ini adalah investasi murni," pungkasnya.

Dengan keberadaan PLTSa, Kota Palembang tidak hanya menyelesaikan masalah sampah, tetapi juga memanfaatkan sampah tersebut menjadi sumber energi listrik yang bermanfaat bagi masyarakat. ***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan