Harga Kopi Tinggi, Marbot Masjid di Kabupaten Rejang Lebong Hasilkan Cuan Jutaan Rupiah perhari

proses pemisahan kulit dan biji kopi setelah dijempur hingga kering. -Foto : Maryati-

KORANPALPOS.COM - Kenaikan harga kopi membawa berkah tersendiri bagi Hamzah, seorang marbot Masjid di Kabupaten Rejang Lebong yang juga petani kopi. 

Untuk memaksimalkan hasil panen, Hamzah membawa serta keluarganya dari Kabupaten Musi Rawas (Mura) ke kebunnya di Rejang Lebong.

Halimah, istri Hamzah, menceritakan bahwa mereka tinggal di Desa D2 Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura. Kebetulan, liburan anak sekolah kali ini dimanfaatkan oleh keluarga Halimah untuk menyusul suaminya Hamzah yang sudah lebih dulu berkebun di Rejang Lebong.

“Suami saya sehari-hari memang menjaga kebun kopi dan juga menjadi marbot Masjid di dekat kebun. Pagi, Ba'da Subuh dia ke kebun dulu. Setelah menjelang waktu sholat, istirahat sebentar untuk melaksanakan tugas sebagai marbot Masjid,” ungkap Halimah, kepada Palpos belum lama ini. 

BACA JUGA:Kejari OKI Siap Kawal Pengelolahan Dana Desa 314 Kades yang Diperpanjang Masa Jabatan

BACA JUGA:ASN dan TNI-Polri Wajib Junjung Tinggi Integritas dalam Pilkada: Bawaslu Lubuklinggau bakal Bentuk Pokja

Rutinitas Hamzah cukup padat. Setelah Dzuhur, ia kembali ke kebun dan pulang sebelum Ashar. Setelah Ashar, Hamzah membersihkan Masjid. Menjelang Magrib Hamzah sudah siap kembali melaksanakan tugasnya  hingga waktu sholat Isya.

“Habis Isya baru pulang, kan tinggalnya juga di samping Masjid. Menjelang Subuh, ke Masjid lagi, dan ba’da Subuh bersih-bersih Masjid. Pagi sekitar pukul 06.00 WIB pergi ke kebun kopi lagi,” terang Halimah tentang aktivitas suaminya sebagai petani kopi sekaligus marbot Masjid. 

Musim panen kali ini sangat menguntungkan bagi keluarga Hamzah. Harga kopi sedang tinggi, sehingga Halimah membawa anak-anaknya untuk membantu mengolah kopi menjadi biji kopi kering yang siap dijual.

“Ini biji kopi biasa, jadi harganya cuma 70 ribu. Ada lagi yang bagus 80 ribu,” jelas Halimah seraya memisahkan antara kulit dan biji kopi yang mulai kering setelah dijemur seharian.

BACA JUGA:54 Pegawai Kejari OKU Jalani Tes Urine Cegah Narkoba

BACA JUGA:314 Kades di OKI Dikukuhkan, Masa Jabatan Diperpanjang 2 Tahun

Menurut Halimah, dalam sehari hasil panen berkisar 50 kg. "Kami panen ya sedikit-sedikit, karena keterbatasan lahan untuk menjemur. Kami numpang jemur kopinya di halaman masjid ini saja," jelas Halimah.

Kalau hari panas seperti ini sehari kering, tapi kalau tidak panas bisa sampai 2 hari ujarnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan