PRABUMULIH, KORANPALPOS.COM – Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional tahun 2024 dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Prabumulih, pemerintah kota (pemkot) Prabumulih melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) melaksanakan kegiatan pelayanan KB (Keluarga Berencana) gratis.
Kepala Dinas DP2KBP3A Prabumulih, Eti Agustina SKM MSi, mengungkapkan bahwa program ini diadakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kota Prabumulih dengan mengatur jarak kelahiran.
Pelayanan KB gratis ini dilaksanakan di tiga Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM), yaitu Puskesmas Delinom, Puskesmas Prabumulih Timur, dan Puskesmas Gunung Kamala. Untuk pelayanan KB Metode Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi, kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Sakit Bunda.
"Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Prabumulih dapat mengakses layanan KB dengan mudah dan tanpa biaya, sebagai bagian dari upaya kami meningkatkan kesejahteraan keluarga," jelas Eti Agustina.
BACA JUGA:Polres Muba Serahkan Penghargaan kepada Pemenang Lomba Satkamling
BACA JUGA:PIALA EROPA 2024 : Prancis Vs Belgia, Pembuktian Dua Tim Mandul Berperingkat Atas !
Dijelaskannya, dalam kegiatan ini DP2KBP3A Prabumulih menargetkan berbagai jenis pelayanan KB. Targetnya antara lain adalah 225 akseptor KB implan, 100 akseptor KB pil, 50 akseptor KB suntik, 100 akseptor KB kondom, dan 16 akseptor KB MOW. Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak 4 Juni hingga 21 Juni 2024.
"Kami telah mengerahkan 6 tenaga operator bidan di setiap puskesmas untuk melaksanakan layanan ini. Sedangkan untuk pelayanan MOW, operator langsung ditangani oleh dr. Rahman SPOG," ungkap Eti Agustina.
Eti menuturkan bahwa realisasi target kegiatan ini mencapai 100 persen. Bahkan untuk KB suntik dan pil, realisasinya melebihi target. Untuk KB suntik, realisasinya mencapai 341 akseptor, sementara untuk KB pil mencapai 220 akseptor.
"Kami sangat bangga dengan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi dalam mengikuti program ini. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya KB untuk kesejahteraan keluarga mereka," ujarnya.
BACA JUGA:8 Desa di OKU Dapat Pembekalan Hukum
BACA JUGA:Antisipasi dan Tanggulangi Karhutbunla : Ini Langkah Pemkab Muba
Masih kata Eti Agustina, setiap tahun terjadi peningkatan jumlah akseptor atau peserta KB, terutama untuk KB implan. Namun, Eti Agustina menyebutkan bahwa pihaknya masih menghadapi kendala rendahnya peserta KB pria atau vasektomi (MOP).
"Kami kesulitan mendapati peserta KB pria, padahal kami terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya partisipasi pria dalam program KB. Kami berharap ke depan lebih banyak pria yang mau berpartisipasi dalam program ini," pungkasnya. (abu)