Aspek ini menguntungkan lawan-lawan Inggris, terutama mereka yang mengandalkan permainan kolektif, seperti Slovakia yang sedang naik kepercayaan dirinya.
Slovakia dalam Kondisi Prima
Slovakia, terutama setelah menumbangkan Belgia yang selain berperingkat jauh di atas mereka juga di atas Inggris, tengah berada di puncak kepercayaan diri.
BACA JUGA:Optimis Timnas Indonesia Bisa Buat Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Shin Tae-yong Resmi Perpanjang Kontrak dengan Tim Nasional Indonesia hingga 2027
Belgia berperingkat 3, Inggris 4, dan Slovakia 48.
Sama seperti Inggris yang menang satu gol dari Serbia, Slovakia menjungkalkan Belgia dengan dua gol dari peluang yang lebih banyak dari Inggris.
Jika Inggris membuat lima peluang yang satu di antaranya tepat sasaran kala melawan Serbia, Slovakia membuat 10 peluang yang empat di antaranya tepat sasaran saat menghadapi Belgia.
Ancaman dari Slovakia
Hal ini adalah bukti ketidakpaduan lini depan Inggris dan produk dari sebuah tim yang padu di sisi Slovakia.
Slovakia, dengan julukan the Falcons atau Si Elang, akan memanfaatkan aspek ini untuk menjadikan Inggris sebagai korban besar kedua setelah Belgia.
Slovakia sendiri kalah dan ditahan seri oleh Ukraina dan Rumania, yang sama-sama mengandalkan permainan kolektif, tapi mereka berhasil mengalahkan tim bertabur bintang yang tidak bermain dengan kohesi tinggi seperti Belgia.
Sejarah Pertemuan dan Perubahan Taktik
Namun, Slovakia harus mencermati riwayat enam pertandingan sebelumnya melawan Inggris yang tidak berpihak kepada mereka. Slovakia tak pernah menang melawan Three Lions, dengan Inggris sudah lima kali mengalahkan Slovakia.
Meski begitu, dalam turnamen utama sepak bola, tepatnya Euro 2016, kedua tim bermain imbang 0-0 dalam fase grup.
Sejak ditangani oleh Francesco Calzona, Slovakia berubah menjadi tim yang mengandalkan tekanan tinggi, agresif, membangun serangan dari lini belakang, dan piawai dalam situasi bola mati.