PRABUMULIH, KORANPALPOS.COM – Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field mengadakan Seminar Internasional dengan tema “Pusat Daur Ulang Sampah Mandiri dan Berkelanjutan” pada Selasa, 11 Juni 2024.
Acara ini diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh 200 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia serta beberapa negara Asia lainnya seperti Pakistan, Thailand, dan Rusia. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara PEP Prabumulih Field dengan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira), sebuah organisasi kepemudaan di Rusia.
Seminar ini bertujuan mempublikasikan program kerja tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PEP Prabumulih Field di kancah internasional. Dengan adanya seminar internasional ini, perusahaan berharap dapat mengedukasi seluruh elemen masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan ikut berpartisipasi dalam pengolahan sampah organik maupun non-organik di lingkungan mereka.
Program TJSL PEP Prabumulih Field terus berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat yang berada di wilayah kerja perusahaan. Melalui program TJSL, diharapkan dapat terus memberikan semangat dan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Pada kesempatan ini, materi yang disampaikan mencakup cara pengolahan sampah di Indonesia, khususnya di sekitar wilayah kerja PEP Prabumulih Field, serta pengolahan sampah di Rusia.
BACA JUGA:Raffertha Creative Gelar Liga Mencari dan Menyalurkan Bakat Olahraga Futsal
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Prioritaskan Normalisasi Sungai Kelekar, Drainase dan Jalan Protokol
Community Development Officer PEP Prabumulih Field, Hengky Rosadi, menjadi narasumber pertama yang memaparkan materi tentang Program TJSL PEP Prabumulih Field. Hengky menjelaskan berbagai inisiatif dan program yang telah dilakukan perusahaan dalam mengelola sampah di wilayah kerja mereka. Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung program-program tersebut.
Selanjutnya, Abdul Aziz, Ketua Umum Permira, menyampaikan materi tentang pengolahan sampah di Rusia. Abdul Aziz berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam pengelolaan sampah yang dilakukan di Rusia. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Materi terakhir disampaikan oleh Martha Aznury, dosen Teknik Kimia Industri Politeknik Negeri Sriwijaya. Martha membahas teknologi pengelolaan sampah terintegrasi menuju Zero Waste. Dalam presentasinya, ia menjelaskan berbagai inovasi teknologi yang dapat digunakan untuk mengurangi dan mengolah sampah sehingga dapat mencapai kondisi zero waste. Ia juga menekankan pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat dalam mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Senior Manager Prabumulih Field, Muhammad Luthfi Ferdiansyah, memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa agenda ini merupakan salah satu komitmen dari program kerja PEP Prabumulih Field yang rutin dilakukan setiap tahunnya. “Kami akan terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk menciptakan program-program sosial yang bermanfaat, berkelanjutan, dan tepat sasaran sehingga perusahaan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar,” ujar Luthfi.
BACA JUGA:Peringati HUT Bhayangkara, Polres OKU Gelar Fun Walk
BACA JUGA:Wabup Ardani Tinjau Ponpes Muhammadiyah yang Hangus Terbakar
Dukungan terhadap program TJSL PEP Prabumulih Field juga datang dari akademisi Politeknik Negeri Sriwijaya. Mereka telah bekerja sama dengan PEP Prabumulih Field dalam pelaksanaan program TJSL sejak tahun 2022. Program TJSL ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para peserta untuk memperoleh informasi positif tentang program-program TJSL yang inovatif dan inspiratif sehingga dapat memotivasi masyarakat umum.
“Saya mewakili Permira sangat mengapresiasi PEP Prabumulih Field yang telah berperan aktif memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar melalui Program TJSL yang bernama PADU PADAN (Pusat Daur Ulang Sampah Mandiri dan Berkelanjutan). Program tersebut telah memberikan dampak positif pada lingkungan, kesehatan, dan ekonomi bagi penerima manfaat langsung maupun tidak langsung,” ucap Abdul Aziz.
Seminar ini juga diharapkan dapat menjadi platform bagi peserta untuk bertukar pikiran dan pengalaman dalam pengelolaan sampah. Peserta dapat belajar dari praktik terbaik yang telah diterapkan di Indonesia dan Rusia, serta mengadopsi teknologi dan metode yang sesuai dengan kondisi lokal mereka.