JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dapat terus mempertahankan defisit anggarannya di bawah tiga persen.
Pernyataan ini menjadi angin segar bagi perekonomian nasional di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Dalam sebuah keterangan resmi di Jakarta pada Sabtu, Airlangga menyampaikan optimisme ini dengan menyoroti kondisi defisit anggaran di negara-negara Uni Eropa yang rata-rata mencapai 5-7 persen.
“Baru jadi alarm itu kalau kita lihat defisit anggaran di negara-negara Uni Eropa yang rata-rata 5-7 persen. Alarmnya bunyinya di Eropa, bukan di Indonesia, Indonesia masih di bawah tiga persen,” katanya.
BACA JUGA:Elman Siap Tindak Lanjuti Catatan Tim Kemendagri
BACA JUGA:Butuh Evaluasi dan Pengkajian Ulang
Target Defisit Anggaran 2025
Pemerintah Indonesia telah mengusulkan target defisit anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dalam kisaran 2,45-2,82 persen.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pembayaran bunga utang yang diperkirakan akan meningkat karena pengaruh suku bunga global dan tekanan mata uang dolar Amerika Serikat.
“Kita harus siap menghadapi tantangan global ini dengan kebijakan fiskal yang bijak,” ujar Airlangga.
Bank Sentral Uni Eropa juga telah mengingatkan negara-negara anggotanya untuk memelihara tingkat defisit anggaran di bawah tiga persen.
BACA JUGA:Apriyadi-Toha Saling Puji : Siap Bawa Muba Lebih Baik !
BACA JUGA:Sumsel Jadi Contoh Daerah yang Berhasil Turunkan Stunting
Airlangga mencontohkan beberapa negara besar Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Italia yang memiliki defisit antara 5-7 persen, sementara Indonesia berhasil menjaga defisitnya di bawah tiga persen.
“Mereka sudah dapat peringatan dari Bank Sentral UE, kalau negara-negara UE harus ikut seperti negara-negara Asia,” tambahnya.