BACA JUGA:Penertiban APK di Lubuklinggau Diwarnai Ketegangan
"Namun pada intinya, kita di pemerintahan sifatnya pembinaan dan biasanya mereka cepat penanganannya," jelasnya.
Selain itu sambung Dwi Koryana, Pertamina juga harus memberikan kompensasi kepada masyarakat yang kolam nya terkena.
“Kalau memang disebabkan karena tumpahan minyak tentunya pihak pertamina harus bertanggungjawab,” tutupnya.
BACA JUGA:Sempat Berada di Tengah Kontak Tembak Israel-Lebanon, Kini Jabat Dandim Lubuklinggau
Untuk diketahui, insiden kebocoran pipa pertamina Kembali terjadi.
Kali ini kebocoran terjadi pada pipa jalur pengiriman minyak dari pusat pengumpul produksi (PPP) Prabumulih Field ke KM 3 Plaju Trunkline segmen XIII, di Jalan Nigata Kelurahan Sukajadi Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih, pada Jumat (17/11).
Akibat bocornya pipa milik pertamina tersebut, kolam milik warga setempat tercemar dan mengakibatkan ikan peliharaan warga menjadi mati.
BACA JUGA:Luar Biasa ! Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Tertinggi di Sumatera
Insiden bocornya pipa tersebut, mendapat perhatian serius dari pihak pertamina PEP Prabumulih Field dengan langsung menerjunkan tim melakukan pemasangan clamp pada pipa yang bocor serta membersihkan tumpahan minyak.
“Saat ini tim kami tengah melaksanakan Upaya pembersihan crude oil yang mengalir akibat kebocoran pipa tersebut agar tidak menyebar luas. Selain itu terdapat juga vacuum truk untuk menghisap minyak yang mengalir serrta dilakukan juga penutupan pipa dengan cara clam,” ungkap Head Of Comrel & CID Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti seraya mengatakan pihaknya masih melakukan investigasi terkait penyebab kebocoran tersebut. ***