"Karena autis itu merupakan gangguan perilaku, jadi penangananya juga harus dengan memperbaiki perilakunya. Terapinya dilakukan dengan berbagai cara, ada terapi sensor integrasi, ada okupasi, ada terapi bicara, dan terapi perilaku," ujar dia.
Pernyataan Prof. Rini Sekartini menyoroti pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai autisme dan penyebabnya.
Informasi yang tidak akurat dapat menyebabkan kekhawatiran yang tidak berdasar dan stigma terhadap produk atau praktik tertentu.
Oleh karena itu, masyarakat perlu dididik dengan informasi yang berbasis bukti ilmiah.
Klaim bahwa air minum dalam kemasan galon guna ulang berwarna biru yang berbahan polikarbonat dapat menyebabkan autisme pada anak tidak memiliki dasar ilmiah.
Autisme disebabkan oleh berbagai faktor, terutama genetik dan lingkungan, dan bukan oleh konsumsi air dari kemasan polikarbonat.
Edukasi yang tepat dan intervensi dini adalah kunci dalam membantu anak-anak dengan autisme mencapai potensi maksimal mereka.
Dengan pemahaman yang lebih baik dan dukungan yang tepat, anak-anak dengan autisme dapat menjalani kehidupan yang produktif dan memuaskan.***