KORANPALPOS.COM - Puasa Arafah adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, khususnya pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu hari sebelum Idul Adha.
Namun, muncul perbedaan pendapat mengenai hukum puasa ini.
Apakah puasa Arafah merupakan sunnah yang sangat dianjurkan ataukah makruh (dianjurkan untuk ditinggalkan) bagi sebagian kalangan umat Islam?
BACA JUGA:Niat Sholat Idul Adha Lengkap bagi Imam dan Makmum serta Tata Cara Pelaksanaannya !
BACA JUGA:Pentingnya Berperilaku Ihsan kepada Hewan Kurban
Definisi dan Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan pada hari Minggu, 16 Juni 2024.
Hari di mana para jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah.
Puasa ini memiliki keutamaan yang sangat besar.
BACA JUGA:Keutamaan dan Niat Puasa Arafah: Menggapai Pengampunan dan Berkah di Hari Mulia
BACA JUGA:9 Doa dan Dzikir yang Diamalkan saat Wukuf Arafah 9 Dzulhijah, Sempurnakan Ibadahmu !
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya."
Keutamaan ini menjadikan puasa Arafah sebagai salah satu ibadah yang sangat dianjurkan oleh mayoritas ulama, karena pahala dan manfaatnya yang luar biasa bagi umat Islam.
BACA JUGA:Menunaikan Ibadah Haji : Syarat dan Rukun yang Harus Dipenuhi