Meskipun dominan, Jerman sempat mendapatkan momen mengecewakan ketika Fullkrug mencetak gol keduanya pada menit ke-75.
Namun, gol tersebut dianulir oleh VAR karena Fullkrug sudah berada dalam posisi offside.
Skor tetap 4-0 hingga menit-menit akhir pertandingan.
Pada menit ke-87, Skotlandia mendapatkan gol hiburan melalui gol bunuh diri Antonio Rudiger.
Bermula dari skema bola mati, umpan jauh dari Andy Robertson diterima oleh Scott McKenna yang mencoba mengembalikan bola ke tengah kotak penalti.
Sayangnya, bola justru mengenai kepala Rudiger dan masuk ke gawang Manuel Neuer. Skor pun berubah menjadi 4-1.
Pertandingan ditutup dengan gol kelima dari Jerman pada menit ke-90+5.
Melalui serangan dari sisi kiri, umpan tarik ke area depan kotak penalti diselesaikan dengan sempurna oleh Emre Can.
Tendangan kerasnya mengarah ke tiang jauh, memastikan kemenangan 5-1 untuk Jerman atas Skotlandia.
Kemenangan telak ini menempatkan Jerman di puncak klasemen sementara Grup A dengan tiga poin.
Penampilan yang sangat dominan dari skuad asuhan Julian Nagelsmann ini menunjukkan kesiapan mereka untuk bersaing di turnamen ini.
Lima gol dari lima pemain berbeda juga menunjukkan bahwa Jerman memiliki banyak pilihan dalam menyerang, membuat mereka menjadi tim yang sulit diantisipasi lawan.
Setelah pertandingan, banyak pujian mengalir untuk penampilan Jerman.
Media dan pengamat sepak bola menyoroti strategi Nagelsmann yang berhasil memanfaatkan kelemahan Skotlandia, serta performa gemilang dari para pemain muda seperti Wirtz dan Musiala.
Namun, ada juga kritik yang mengarah kepada pertahanan Jerman, terutama terkait gol bunuh diri yang terjadi karena kurangnya komunikasi di lini belakang.
Di sisi lain, Skotlandia harus segera bangkit dari kekalahan ini.