Di sepanjang perjalanan dari Desa Penanggungan menuju Tanjung Kurung, pengunjung akan disuguhi pemandangan kebun kopi yang luas dan subur.
Jalan penghubung kedua desa ini sudah cukup baik, sehingga memudahkan akses bagi kendaraan roda dua maupun roda empat.
Pemandangan hijau kebun kopi yang membentang luas memberikan kesan tenang dan damai, serta menggambarkan kehidupan agraris yang menjadi mata pencaharian utama penduduk setempat.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan : Legenda Linggau dan Dayang Torek !
BACA JUGA:Asal Usul dan Legenda 4 Pendekar : Fakta Unik di Balik Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan !
Mayoritas penduduk Desa Tanjung Kurung adalah petani kopi. Selain kopi, mereka juga mengelola hasil bumi lain seperti lada, cabai, jahe, serai, lengkuas, dan pisang.
Kondisi tanah yang subur dan iklim yang mendukung membuat pertanian di desa ini sangat produktif. Tak heran jika banyak petani di desa ini yang hidup makmur dari hasil pertanian mereka.
Desa ini juga dikenal dengan budidaya tanaman lada yang cukup signifikan.
Lada dari Tanjung Kurung memiliki kualitas yang baik dan menjadi komoditas penting bagi perekonomian desa.
Keberhasilan para petani dalam mengelola lahan pertanian menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan pemanfaatan sumber daya alam yang tepat, kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
Mungkin belum banyak yang tahu, bahwa Desa Tanjung Kurung menjadi tujuan banyak orang yang datang untuk mencari emas.
Aktivitas ini masih berlangsung hingga sekarang, meskipun tidak seramai dulu.
Para pencari emas menggunakan metode tradisional yang dikenal dengan sebutan "negelimbang".
Mereka datang dari berbagai desa, bahkan dari luar daerah, dan seringkali bermalam di desa ini untuk mencari penghidupan dari bongkahan emas yang ditemukan.
Para pencari emas biasanya membawa bekal dalam jumlah besar untuk keperluan sehari-hari mereka selama berada di lokasi.
Mereka bisa bermalam hingga satu minggu atau lebih, dan menurut cerita, lokasi pencarian emas berada di dalam hutan rimba yang memerlukan perjalanan kaki dari desa.