Misalnya, program "Back to Nature" yang digagas oleh Kementerian Kesehatan bertujuan untuk mempromosikan penggunaan obat tradisional termasuk jamu.
Selain itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga aktif dalam melakukan pengawasan terhadap produk jamu yang beredar di pasaran untuk memastikan kualitas dan keamanannya.
Meskipun jamu memiliki banyak keunggulan, tantangan dalam industri ini tetap ada.
Salah satunya adalah masih adanya anggapan bahwa jamu adalah pengobatan kuno yang kurang efektif dibandingkan obat modern.
Padahal, banyak penelitian yang telah menunjukkan bahwa jamu memiliki potensi besar dalam mendukung kesehatan.
Selain itu, isu kualitas dan standarisasi produk jamu juga menjadi tantangan tersendiri.
Tidak semua produsen jamu memiliki standar produksi yang sama, sehingga kualitas produk bisa bervariasi.
Inilah yang menjadi fokus utama pemerintah dan industri untuk memastikan bahwa jamu yang beredar di pasaran memenuhi standar kualitas yang tinggi.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar untuk mengembangkan jamu sebagai produk kesehatan yang mendunia.
Dengan memanfaatkan teknologi modern dan penelitian ilmiah, jamu dapat dipasarkan tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga ke mancanegara.
Potensi pasar global untuk produk kesehatan alami terus meningkat, terutama di negara-negara yang mulai menyadari pentingnya pengobatan holistik dan alami.
Jamu adalah warisan budaya yang memiliki nilai sejarah, medis, dan ekonomi yang besar bagi Indonesia.
Dengan berbagai khasiat yang telah terbukti dan inovasi yang terus berkembang, jamu memiliki potensi untuk menjadi produk kesehatan yang mendunia.
Dukungan dari pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga dan mengembangkan warisan ini
Dengan demikian, jamu tidak hanya akan tetap hidup, tetapi juga akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia.*