Meski otak-otak telah menjadi ikon kuliner Sumatra Selatan, tetap ada tantangan dalam mempertahankan autentisitas dan kualitasnya.
Bahan baku yang semakin mahal, terutama ikan tenggiri yang menjadi komponen utama, menjadi salah satu kendala.
Selain itu, persaingan dengan makanan cepat saji yang lebih praktis juga menjadi tantangan tersendiri.
Namun, dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan tradisional dan lokal, ada harapan besar bahwa otak-otak akan terus eksis dan bahkan semakin berkembang.
Dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait juga sangat diharapkan untuk mempromosikan otak-otak ke kancah nasional maupun internasional.
Otak-otak khas Sumatra Selatan bukan hanya sekadar makanan, melainkan juga bagian dari identitas budaya yang kaya akan sejarah dan tradisi.
Dengan cita rasa yang khas dan proses pembuatan yang unik, otak-otak menjadi salah satu warisan kuliner yang patut dilestarikan.
Bagi siapa saja yang berkunjung ke Sumatra Selatan, mencicipi otak-otak adalah sebuah pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan.
Mari kita terus lestarikan dan banggakan kuliner nusantara ini agar tetap hidup dan dinikmati oleh generasi mendatang.*