Linggau, dengan kebijaksanaan serta kesaktiannya, menjadi sosok yang dihormati di antara rakyatnya, sementara Dayang Torek, dengan kecantikannya yang memikat, menjadi incaran banyak pemuda di seantero negeri.
Linggau, sejak kecil, telah mewarisi kesaktian dari sang raja dan menimba ilmu dari berbagai guru yang mumpuni.
Namun, keberaniannya bukan hanya ditunjukkan dalam keahliannya berperang, tetapi juga dalam melindungi adik perempuannya, Dayang Torek.
BACA JUGA:Sejarah dan Legenda Desa Sungai Angit Musi Banyuasin : Desa Kaya Raya di Sumatera Selatan !
Ketika Dayang Torek menjadi incaran Si Pahit Lidah, seorang pendekar sakti yang mempunyai sumpah sakti, Linggau tidak ragu untuk menyembunyikannya di dasar sungai dalam sebuah lubuk yang ia ciptakan dengan taring giginya.
Pengorbanan ini menunjukkan betapa besar cinta dan tanggung jawab Linggau terhadap adiknya.
Dikisahkan bahwa lubuk tempat Dayang Torek bersembunyi menjadi cerita tersendiri dalam legenda ini.
Masyarakat percaya bahwa lubuk itu memiliki keanehan dan kekuatan mistis.
Bahkan, setiap tahun, lubuk tersebut dikatakan memakan korban, khususnya para gadis berwajah cantik yang akan menemani Dayang Torek dalam persembunyiannya.
Lubuk itu pun menjadi keramat, dikenal sebagai "Lubuklinggau", dan menjadi simbol dari keberanian Linggau dan kasih sayangnya pada Dayang Torek.
Legenda Linggau dan Dayang Torek tidak hanya menjadi cerita yang menghibur, tetapi juga mengandung pelajaran tentang cinta kasih, pengorbanan, dan keberanian.
Kisah ini juga memberikan pemahaman tentang asal usul Kota Lubuklinggau, yang menggambarkan betapa berharganya nilai-nilai budaya dan sejarah dalam membentuk identitas suatu daerah.
Dari legenda ini, kita belajar tentang keberanian, cinta kasih, dan pengorbanan yang menjadi bagian dari warisan budaya sebuah daerah.
Semoga kisah ini terus diwariskan dari generasi ke generasi, sebagai pengingat akan nilai-nilai mulia yang membentuk sebuah masyarakat dan sebuah kota.
Sejarah Lubuklinggau