Sementara itu, Mawardi Yahya yang unggul di Kabupaten Ogan Ilir, dan Heri Amalindo yang unggul di Kabupaten PALI, menunjukkan bahwa kedua wilayah tersebut memiliki preferensi lokal yang kuat.
Hal ini mungkin terkait dengan ikatan emosional dan kedekatan personal kedua figur tersebut dengan masyarakat setempat.
“Mawardi Yahya dan Heri Amalindo masing-masing memiliki basis dukungan lokal yang kuat. Ini menunjukkan bahwa faktor kedekatan personal dan ikatan emosional dengan konstituen lokal masih memainkan peran penting dalam politik daerah,” kata Jayadi.
Temuan survei LSI ini memberikan gambaran jelas tentang dinamika politik dan preferensi pemilih di Sumatera Selatan menjelang pemilihan gubernur.
Dukungan mayoritas terhadap Herman Deru menunjukkan bahwa faktor rekam jejak kepemimpinan dan personal branding sangat berpengaruh dalam menentukan elektabilitas kandidat.
Herman Deru, sebagai gubernur petahana, mampu mengukuhkan posisinya sebagai kandidat kuat dengan dukungan yang melintasi batas-batas partai politik.
Sementara itu, dukungan lokal yang kuat terhadap Mawardi Yahya dan Heri Amalindo menunjukkan bahwa ikatan emosional dan kedekatan personal tetap menjadi faktor penting dalam politik daerah.
Dalam konteks ini, pemilih tidak hanya mempertimbangkan afiliasi partai, tetapi juga melihat pada kemampuan dan rekam jejak kandidat dalam memimpin dan membawa perubahan positif.
Survei ini memberikan wawasan berharga bagi para kandidat dan partai politik dalam merancang strategi kampanye yang efektif untuk memenangkan hati pemilih di Sumatera Selatan.
Dengan pemilihan gubernur yang semakin dekat, dinamika politik di Sumatera Selatan akan terus berkembang, dan para kandidat harus mampu menyesuaikan diri dengan preferensi dan harapan pemilih untuk memenangkan kompetisi ini.***