2. Jakarta Pusat, DKI Jakarta - Rp 819,38 juta per tahun
3. Mimika, Papua - Rp 756,48 juta per tahun
4. Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau - Rp 701,23 juta per tahun
5. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur - Rp 690,67 juta per tahun
6. Kabupaten Badung, Bali - Rp 682,55 juta per tahun
7. Jakarta Selatan, DKI Jakarta - Rp 675,34 juta per tahun
8. Jakarta Barat, DKI Jakarta - Rp 660,89 juta per tahun
9. Bontang, Kalimantan Timur - Rp 650,42 juta per tahun
10. Jakarta Utara, DKI Jakarta - Rp 640,11 juta per tahun
Keberagaman ekonomi di berbagai daerah ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di luar Pulau Jawa.
Daerah-daerah dengan komoditas unggulan seperti Morowali dan Mimika mampu mencatat PDRB per kapita yang tinggi karena aktivitas ekonomi yang berpusat pada pengolahan dan ekspor sumber daya alam.
Sebagai contoh, Morowali dengan industri nikel dan Mimika yang merupakan penghasil emas terbesar di Indonesia melalui PT Freeport Indonesia, menunjukkan betapa besar peran sumber daya alam dalam perekonomian daerah.
Selain itu, Kepulauan Anambas dengan sektor perikanan dan minyak bumi juga menunjukkan potensi besar dari sektor-sektor yang kurang terpublikasikan.
Meskipun beberapa daerah menunjukkan PDRB per kapita yang tinggi, tantangan tetap ada dalam hal distribusi kesejahteraan.
Daerah dengan pendapatan tinggi tetapi distribusi yang tidak merata bisa menghadapi masalah sosial dan ekonomi.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah dan pusat untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi juga berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.