Di posisi kedua, Jakarta Pusat dengan PDRB per kapita mencapai Rp 819,38 juta per tahun atau Rp 68,28 juta per bulan.
Sebagai pusat bisnis dan pemerintahan, Jakarta Pusat memang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, tetapi jumlah penduduk yang relatif besar menyebabkan PDRB per kapitanya sedikit lebih rendah dibandingkan Morowali.
PDRB per kapita sering digunakan untuk menggambarkan kemakmuran suatu daerah.
Namun, angka ini tidak sepenuhnya menggambarkan distribusi kesejahteraan di daerah tersebut. PDRB per kapita dihitung dengan membagi total PDRB daerah dengan jumlah penduduknya.
Oleh karena itu, daerah dengan PDRB besar tetapi penduduk sedikit akan memiliki PDRB per kapita yang tinggi.
Sebaliknya, daerah dengan PDRB besar dan jumlah penduduk besar akan memiliki PDRB per kapita yang lebih kecil.
Sebagai contoh, Jakarta Pusat memiliki total PDRB yang mencapai Rp 860,05 triliun dengan jumlah penduduk lebih dari 1,05 juta orang.
Sementara Morowali memiliki PDRB sebesar Rp 158,05 triliun dengan jumlah penduduk sekitar 176.000 orang.
Perbedaan jumlah penduduk ini menjadi salah satu faktor utama mengapa PDRB per kapita Morowali jauh lebih tinggi dibandingkan Jakarta Pusat.
Dari 10 kabupaten/kota dengan PDRB per kapita tertinggi, hanya empat yang berasal dari Pulau Jawa.
Sisanya berasal dari luar Jawa, yang umumnya memiliki komoditas andalan.
Morowali dengan nikel dan Mimika dengan emas adalah contoh nyata bagaimana sumber daya alam bisa berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Berikut daftar 10 kabupaten/kota dengan PDRB per kapita tertinggi di Indonesia:
1. Morowali, Sulawesi Tengah - Rp 927,23 juta per tahun