Menurut Idham R, langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam meningkatkan konektivitas dan mobilitas di wilayah tersebut.
"Diperbaikinya jalan provinsi di Sumatera Selatan merupakan langkah yang sangat tepat dan penting untuk memperbaiki infrastruktur transportasi di daerah tersebut," ujar Idham.
Idham juga menyoroti pentingnya perbaikan jalan provinsi sebagai salah satu faktor utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan regional.
"Jalan yang baik tidak hanya mempercepat distribusi barang dan jasa, tetapi juga membuka aksesibilitas bagi masyarakat lokal untuk mengakses layanan penting seperti kesehatan dan pendidikan," tambahnya.
Tidak hanya itu, Idham juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan pengelolaan yang baik dalam pelaksanaan proyek ini.
"Perencanaan yang matang dan pengelolaan proyek yang efisien akan memastikan bahwa perbaikan jalan ini berdampak positif dalam jangka panjang dan memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi masyarakat," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Idham juga mengajak pemerintah daerah dan semua pihak terkait untuk terus memantau dan mengevaluasi progres perbaikan jalan ini secara berkala.
"Keterlibatan aktif semua pihak dalam pemantauan dan evaluasi proyek ini akan membantu memastikan bahwa dana yang diinvestasikan benar-benar menghasilkan manfaat yang maksimal bagi masyarakat," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala DPUBMTR Sumsel M Affandi di Palembang, Kamis, mengatakan pihaknya saat ini tidak bisa melakukan perbaikan jalan karena sedang proses lelang, sehingga proses pengerjaan perbaikan jalan ini dimulai pada minggu kedua Mei 2024.
"Setelah proses pelelangan ini ada masa sanggah maka kemungkinan pengerjaan dimulai pada minggu kedua bulan Mei 2024," katanya.
Meski demikian, pihaknya saat ini sedang berupaya melakukan perbaikan bersifat sementara (temporer), seperti penambalan di beberapa titik jalan.
Ia menjelaskan beberapa titik itu, seperti di Jalan Sultan Mansyur, Jalan Noerdin Panji, Jalan Letkol Iskandar, dan Jalan M Isa.
Akan tetapi, katanya, curah hujan yang tinggi dan menyebabkan banjir sehingga jalan yang ditambal itu rusak kembali.
"Aspal ini musuhnya air. Maka saat hujan datang dan banjir, aspal akan lebih cepat rusak," katanya.Sebelumnya, DPUBMTR Sumsel menyiapkan 83 paket pengerjaan jalan pada 2024.
Dalam paket tersebut jalan itu terbagi menjadi pembangunan, rekonstruksi, rehabilitasi, dan pelebaran jalan dengan nilai anggaran Rp425 miliar. ***